Entri yang Diunggulkan

BAB IV TEMUAN DAN PEMBAHASAN

  BAB IV TEMUAN DAN PEMBAHASAN   A.       Temuan Hasil Penelitian 1.     Desain Pembelajaran “Upaya Meningkatkan Keterampilan Menyan...

Senin, 25 Oktober 2021

 

 

BAB I

PENDAHULUAN

 

A.       Latar Belakang

Pendidikan Seni Budaya diajarkan kepada peserta didik mulai tingkat TK sampai dengan Perguruan Tinggi. Peran pendidikan Seni Budaya diharapkan mampu mengembangkan kemampuan imajinatif-intelektual yang diekspresikan melalui kegiatan berkesenian, begitu juga dengan kepekaan perasaan, keterampilan dan kemampuan menerapkan teknologi dalam berkreasi melalui pameran ataupun pergelaran karya seni. Pendidikan seni juga merupakan suatu upaya untuk mengembangkan kepribadian anak yang positif dalam kehidupannya kelak, serta mengembangkan potensi individualnya secara wajar dan terarah, disamping itu juga melatih kemampuan anak mengembangkan potensinya di dalam kelompok. Oleh sebab itu sangatlah jelas bahwa memberikan pendidikan seni suara atau menyanyi adalah menambah pengaruh yang bermanfaat dalam kegiatan anak-anak secara kreatif untuk pembentukan kepribadian anak di masa depannya.

Perlu diketahui bahwa manusia sejak lahir sudah memiliki kreatifitas secara alamiah artinya setiap orang memiliki rasa seni sejak lahir. Jika kemudian terdapat variasi kadar kreatifitas yang dimilikinya, itu berarti karena adanya pengaruh lingkungan atau tempat dimana seseorang berada atau tinggal dan berkembang. Mendidik anak dalam seni adalah suatu upaya nyata yang dipastikan dapat mempengaruhi jiwa anak, karena seni bernyanyi memiliki bentuk imaginatif sekaligus mengandung salah satu elemen konkrit sebagai mekanisme penggerak hidup yakni ritme irama.

Sementara jika dilihat dari faktor faktor yang menjadi hambatan dalam proses pendidikan seni musik adalah pola pikir dan kesadaran masyarakat serta keberadaan kurikulum musik itu sendiri. Keberadaan kurikulum musik dan seni adalah penting untuk menjaga komunitas dan pendidikan seni yang benar. Sebagai pendidik musik, kita harus dapat membuat perubahan dalam mendidik masyarakat.

Secara umum ada dua faktor yang mempengaruhi proses pendidikan seni yakni : faktor internal dan faktor eksternal.  Faktor internal merupakan faktor yang berasal dari dalam lembaga pendidikan tersebut beserta unsur-unsurnya, sedangkan faktor eksternal merupakan faktor yang berasal dari luar lembaga pendidikan tersebut. Kedua faktor ini saling berkaitan dan menjadi dasar dan sekaligus menunjang terjadinya permasalahan.

Guru merupakan tiang keberhasilan dari proses pendidikan. Memberi ruang kreatif yang dapat meningkatkan kompetensinya dalam berkesenian adalah hal yang terpenting untuk mendapatkan perhatian khusus. Apabila ilmu pengetahuan dan ketrampilan serta metode penyampaiannya (SDM seorang guru) baik,  maka baik pula hasil dan proses bermusik di sekolah tersebut. (Andika, 2009 : 35).

Seni musik adalah ekspresi dari jiwa manusia yang diwujudkan dengan bunyi yang indah.  Seni musik adalah ciptaan manusia yang sungguh-sungguh indah dan jauh lebih indah dari seluruh cabang seni.  Seni suara merupakan suatu bentuk kreatifitas manusia yang diwujudkan lewat suara manusia yang bernilai tinggi. Pada seni suara ini, setidaknya suara manusia dapat didesain secara khusus dengan hukum-hukum seni khusus yang kiranya dapat menghasilkan suatu melodi, harmoni dan ritme yang indah bagi penyanyi dan juga penikmat suatu bentuk seni suara.

Pada umumnya, materi bahan ajar dalam rang pengembangan cara membaca notasi angka secara optimal belum sepenuhnya tercapai. Materi bahan ajar tentang cara membaca notasi angka yang selama ini digunakan di SMPN 1 Tembilahan hanya sebatas mengenal lambang not angka dan cara membunyikan not tersebut dengan nada dasar  C=1 (baca: do).

Bentuk pembelajaran ini masih terpaku pada buku pedoman yang dirancang mengakibatkan apresiasi siswa belum berada pada level yang lebih tinggi. Menurut penulis, kualitas seorang guru musik sangat dituntut disini, sehingga model pembelajaran membaca notasi angka yang efektif, kreatif dan inofatif akan terpenuhi demi membantu peningkatan minat siswa terhadap notasi angka. Disinilah dituntut adanya kreativitas guru dalam menerapkan model pembelajaran dan bagaimana mengelola alat-alat musik yang tersedia di sekolah. Dewantara (1962:306) menyampaikan bahwa pembelajaran harus berfokus kepada situasi dan kondisi yang ada (kontekstual). Kita dapat mengembangkan kesenian dengan cara meniru, namun tidak mengambil secara utuh dan sebaiknya dikembangkan berdasarkan konteks kultur yang ada. Kita adalah kita dan bukan kita sebagai orang lain.

Pada SMPN 1 Tembilahan, pembelajaran tentang notasi angka sudah diajarkan sesuai kurikulum, tetapi karena begitu kuatnya pengaruh lagu-lagu yang mereka dengar setiap hari,  bagi mereka notasi musik baik notasi balok maupun notasi angka menjadi  suatu hal yang sangat sulit dan tidak menarik. Bentuk apresiasi yang demikian sangat memprihatinkan, mengingat notasi musik sangat besar pengaruhnya terhadap proses bermusik dan bernyayi.

Konsep pembelajaran melalui pendekatan solfegio sangat tepat dalam pembelajaran ini. Oleh karena itu untuk mengetahui permasalah di atas secara tepat dan akurat diperlukan penelitian tindakan kelas (PTK) sebagai upaya perbaikan perlaksanaan pendidikan seni budaya di SMPN 1 Tembilahan. Mengingat keterbatasan dari segi dana, tenaga, waktu dan pengalaman maka masalah penelitian ini dibatasi dengan judul  “Upaya Meningkatkan Keterampilan Menyanyikan Lagu Model dengan Metode Solfegio di Kelas VIII. SMPN 1 Tembilahan”

Secara umum permasalah dalam penelitian ini adalah sejauh manakah efektivitas penggunaan metode solfegio dalam pembelajaran  vokal di kelas VIII. SMPN 1 Tembilahan. Setelah diadakan pendalaman terhadap masalah umum tersebut,  selanjutnya dapat dirinci beberapa sub permasalahan sebagai berikut :

1.      Hambatan apakah  yang menyebabkan keterampilan dasar membaca notasi angka di kelas VIII. 2 SMPN 1 Tembilahan sulit dilaksanakan?

2.      Sejauh manakah metode solfegio dapat meningkatkan keterampilan dasar dalam membaca notasi angka bagi peserta didik di kelas VIII. 2 SMPN 1 Tembilahan?

3.      Sejauh manakah teknik ear training (kemampuan mendengar not) dapat ditingkatkan melalui latihan solfegio di kelas VIII. 2 SMPN 1 Tembilahan?

4.      Dapatkah metode solfegio digunakan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran Seni Budaya pada siswa kelas VIII. 2 SMPN 1 Tembilahan?

 

Dari rumusan masalah tersebut di atas, penulis menyadari bahwa metode solfegio sangat dapat diterapkan pada penelitian ini untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam membaca notasi angka. Hal pokok yang harus diperhatikan adalah bahwa aktivitas musikal melibatkan aspek pendengaran (auditif) sebagai dasarnya. Jamalus (1988:44) mengemukakan bahwa semua bentuk kegiatan musik memerlukan kemampuan mendengar, oleh karena itu kegiatan musik didasarkan pada dua kemampuan penting, yaitu penguasaan unsur-unsur musik dan faktor-faktor yang berhubungan dengan pendengaran.

Berdasarkan beberapa pengertian tersebut dapat ditegaskan bahwa musik mempunyai ciri-ciri: 1) Adanya unsur bunyi, 2) adanya pengorganisasian bunyi, 3) adanya makna musikal. Solfegio adalah istilah yang mengacu pada menyanyikan tangga nada, interval dan latihan-latihan melodi dengan sillaby zolmization, yaitu menyanyikan nada musik dengan menggunakan suku kata (stanly; 1980 : 454). Berdasarkan pengalaman ini maka penulis ingin meningkatkan keterampilan dasar membaca notasi angka pada lagu model kepada peserta didik pada SMP Negeri 1 Tembilahan.

Karena kebiasaan anak zaman kini, lebih cepat meniru bunyi not dari lagu/menghafal not dari pada membaca not pada diktat/teks lagu. Maka dalam pembelajaran ini peserta didik dituntut untuk mendalami ilmu tentang notasi musik. Salah satunya adalah anak dilatih untuk bisa mengenal not balok dan not angka dan cara membacanya sehingga anak mudah dibentuk kreatifitasnya.

Hal inilah yang mendorong penulis untuk membuat penelitian dengan judul : “Upaya Meningkatkan Keterampilan Menyanyikan Lagu Model dengan Metode Solfegio di Kelas VIII. 2 SMPN 1 Tembilahan. Untuk mencapai maksud ini penulis mengambil salah satu kelompok belajar/kelas VIII. 2 pada SMP Negeri 1 Tembilahan sebagai obyek penelitian. Penulis ingin mengetahui sejauh mana kemampuan dan ketertarikan peserta didik pada Kelas VIII. 2 SMPN 1 Tembilahan terhadap pembelajaran solfegio.

B.       Perumusan Masalah

Agar penelitian tentang “Upaya Meningkatkan Keterampilan Menyanyikan Lagu Model dengan Metode Solfegio di Kelas VIII. SMPN 1 Tembilahan” ini dapat terarah dengan baik, maka peneliti membuat perumusan permasalahan, yaitu,

1.      Hambatan apakah  yang menyebabkan pembelajaran dasar solfegio di kelas VIII. 2 SMPN 1 Tembilahan sulit dilaksanakan?

2.      Sejauh manakah metode solfegio dapat meningkatkan keterampilan dasar menyanyikan lagu model dengan teknik solfegio bagi peserta didik di kelas VIII. 2 SMPN 1 Tembilahan?

3.      Sejauh manakah teknik ear training (kemampuan mendengar not) dapat ditingkatkan melalui latihan solfegio  di kelas VIII. 2 SMPN 1 Tembilahan?

4.      Dapatkah metode solfegio digunakan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran Seni Budaya pada siswa kelas VIII. 2 SMPN 1 Tembilahan?

C.      Tujuan Penelitian

1.      Tujuan Umum

Tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk merevitalisasi kembali pembelajaran seni musik berbasis notasi, sesuai dengan kemempuan peserta didik di sekolah.

2.      Tujuan Khusus

Adapun tujuan khusus dari penelitian tindakan kelas ini adalah untuk mengetahui dan menjelaskan upaya guru dalam meningkatkan kemampuan peserta didik dalam membaca notasi angka pada lagu model di dalam kelas.

D.      Manfaat/ Signifikansi Penelitian

1.      Bagi Pemerintah Daerah.

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memotivasi pemerintah, khususnya dinas-dinas terkait agar lebih memperhatikan lagu-lagu daerah dan membuat program khusus untuk para guru kesenian.

2.      Bagi masyarakat umum

Dengan adanya tulisan ini masyarakat dapat mengetahui pentingnya notasi angka bagi kaum pelajar,  begitu juga bagi guru-guru seni budaya  serta lembaga sekolah agar mereka dapat melihat hakekat terdalam dari sebuah lagu model.

3.      Bagi SMPN 1 Tembilahan

Karya ilmiah ini berdayaguna bagi keberadaan SMPN 1 Tembilahan sebagai suatu lembaga pendidikan formal yang cukup berkualitas bagi peserta didik.

4.      Bagi peneliti/penulis

Dengan karya ilmiah ini penulis dibantu untuk makin mengenal dan memahami hakekat/makna serta pengaruh notasi angkamaupun notasi balok terhadap kalimat lagu model serta implementasinya dalam proses pembelajaran seni musik maupun seni vokal.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar