Entri yang Diunggulkan

BAB IV TEMUAN DAN PEMBAHASAN

  BAB IV TEMUAN DAN PEMBAHASAN   A.       Temuan Hasil Penelitian 1.     Desain Pembelajaran “Upaya Meningkatkan Keterampilan Menyan...

Senin, 25 Oktober 2021

BAB IV TEMUAN DAN PEMBAHASAN

 

BAB IV

TEMUAN DAN PEMBAHASAN

 

A.      Temuan Hasil Penelitian

1.    Desain Pembelajaran “Upaya Meningkatkan Keterampilan Menyanyikan   Lagu Model dengan Metode Solfegio di Kelas VIII  SMPN 1 Tembilahan”

Pada bagian ini dipaparkan desain pembelajaran Keterampilan Menyanyikan   Lagu Model dengan Metode Solfegio yang diaplikasikan, desain ini merupakan desain konsep yang bersifat umum, yang akan dijadikan pedoman dalam menyusun sintaks pembelajaran pada masing-masing pertemuan.

 

Orientasi

Solfegio (pengertian dan contoh kegiatanya)

Hasil

Pembelajaran menyanyikan   lagu model dengan metode solfegio  dengan pendekatan scientific

Input:

Afektif, Psikomotor dan Kognitif

 

Proses pembelajaran

Materi dan media

Out put:

Afektif, Psikomotor dan Kognitif

Mengamati

Menanya

Mengumpulkan data

Menalar,

mengasosiasi

Mengomunikasikan

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 


Bagan: 4. 1

Desain konsep pembelajaran Keterampilan Menyanyikan   Lagu Model dengan Metode Solfegio

 

Keterangan bagan diatas menjelaskan, pada studi awal merupakan kegiatan orientasi tentang Solfegio (pengertian dan contoh kegiatanya) diikuti dengan penerapan pembelajaran yang disusun dengan model scientific, yang merupakan sebagai input. Setelah proses pembelajaran berlangsung, didapatlah output sebagai hasil pembelajaran.

 

Sementara untuk setiap tindakan pertemuan  diikuti dengan mengikuti siklus Kemmis dalam Arikunto (2010) seperti yang terlihat pada bagan berikut,

Planning

 


Siklus1

                                                                     

Observing

Reflecting

Action

 

 


Planning

 

                                                                      

 


                                                                 

Reflecting

 

Siklus 2

Action

 

    

Observing

 

?

 

 

 

 

 


Bagan: 4. 3

Model siklus Action Research

(Diadaptasi dari Kemmis dalam Arikunto. 2010)

 

 

a.        Sintaks Pertemuan 1

Sintaks pertemuan satu disusun secara konseptual yang diharapkan siswa mampu memahami arti dan maksud solfegio serta notasi balok dan tangga nada, sintaks tersebut dapat dilihat pada bagan di bawah ini:                         

Orientasi solfegio dan Tangga nada

 

Mengamati

Menanya

Mengumpulkan data

 

Menalar / mengasosiasi

 

Planning

Action

Observing

Reflecting?

Untuk pertemuan 2

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 


Bagan: 4. 4

Sintaks pertemuan satu

 

Planning adalah menyusun instrumen dan menyiapkan materi pembelajaran yang dibutuhkan untuk kegiatan pembelajaran. Pada kegiatan action diikuti oleh beberapa tahapan kegiatan, antara lain, pada kegiatan mengamati bentuk-bentuk notasi serta susunan tangga nada, kegiatan menanya ada kegiatan stimulus dimana siswa bersama guru saling bertukar pertanyaan untuk dibahas, selanjutnya peserta didik bertanya jawab atau mencari data dari berbagai sumber, pada kegiatan menalar peserta didik mencobakan membaca tangga nada. Kegiatan action ini merupakan sintaks dari model pembelajaran scientific, namun belum melakukan kegiatan akhir yaitu mengomunikasikan, karena kegiatan awal ini masih tahap latihan.

Tindakan observing yaitu mengamati jalanya proses pembelajaran pertemuan pertama, sedangkan reflecting yaitu menganalisis hasil, kekurangan dan kelemahan yang dijumpai untuk memastikan apakah persiapan dan perbaikan menghadapi pertemuan kedua perlu dilakukan.

 

 

b.        Sintaks Pertemuan 2

Adapun sintaks dari pertemuan kedua, dapat dilihat pada bagan di bawah ini,        

Menyanyikan lagu model dengan metode solfegio siklus 1

 

Mengamati

Menanya

Mengumpulkan data

 

Menalar / mengasosiasi

 

Planning

Action

Observing

Reflecting?

Untuk pertemuan 2

Mengomunikasikan

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 


Bagan: 4. 5

Sintaks pertemuan dua

 

Planning yaitu mempersiapkan perangkat atau instrumen pembelajaran yang dibutuhkan, action menggambarkan kegiatan sesuai model pembelajaran pendekatan scientific, yaitu mengamati, menanya, mengumpulkan data, menalar / mengasosiasi serta mengomunikasikan. Tindakan observing yaitu mengamati jalanya proses pembelajaran pertemuan kedua, refleksi yaitu menganalisis hasil, baik berupa kekurangan ataupun kelemahan yang dijumpai.

 

c.         Sintaks Pertemuan 3

Pertemuan ketiga merupakan kegiatan siklus kedua pada kategori materi dua. Sintaks kegiatan pembelajaran pertemuan ketiga dapat dilihat pada bagan berikut ini:        

 

 

 

Menyanyikan lagu model dengan metode solfegio siklus 2

 

Mengumpulkan data

 

Menalar / mengasosiasi

 

Planning

Action

Observing

Reflecting?

Untuk pertemuan 2

Mengomunikasikan

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 


Bagan: 4. 5

Sintaks pertemuan ketiga

 

Bagan di atas sebenarnya lanjutan dari kegiatan yang tergambar pada bagan pertemuan kedua, sehingga beberapa tahapan model pembelajaran tidak digunakan lagi.  Planning yaitu mempersiapkan perangkat atau instrumen pembelajaran yang dibutuhkan untuk kegiatan pertemuan ketiga, action melanjutkan kegiatan sesuai model pembelajaran pendekatan scientific, yaitu mengumpulkan data, Menalar / mengasosiasi serta mengomunikasikan, yang diganti dengan kegiatan menampilkan hasil pemahaman dalam bentuk praktik. Tindakan observing yaitu mengamati jalanya proses pembelajaran pertemuan kedua, refleksi yaitu menganalisis hasil, baik berupa kekurangan ataupun kelemahan yang dijumpai.

 

2.    Implementasi Desain Pembelajaran “Upaya Meningkatkan Keterampilan Menyanyikan   Lagu Model dengan Metode Solfegio di Kelas VIII  SMPN 1 Tembilahan”

 

a.    Implementasi Kategori Materi 1 (Tangga Nada)

Kategori materi pembelajaran pada pertemuan 1 adalah tangga nada, namun sebelumnya peserta didik sudah dibekali pengenalan tentang solfegio, dan disuguhkan juga contoh praktik solfegio dalam bentuk audio visual. Deskripsi kegiatan ini meliputi planning (perencanaan), action (tindakan), observing (pengamatan), serta reflecting (refleksi).

 

Pertemuan 1

Kategori materi

pembelajaran 1

Tangga nada

 

 


                                                                                                 

Bagan: 3. 3

Pembagian pertemuan tahapan materi

 

 

 

1)  Pertemuan Satu

a)  Planning (Perencanaan)

Dua hari sebelum kegiatan pertemuan dilakukan, guru mempersiapkan RPP sebagai pelengkap proses pembelajaran, chart serta gambar mengenai tangga nada dalam bentuk C mayor. Semua persiapan ditujukan untuk mempermudah pemahaman peserta didik tentang tangga nada, khususnys tentang cara membaca yang efektif. Selain itu guru juga menyediakan kertas-kertas untuk catatan anekdot jika diperlukan. Selanjutnya guru mendalami sintaks materi pembelajaran untuk pertemuan 1, seperti terlihat pada di bawah ini.

Orientasi solfegio dan Tangga nada

 

Mengamati

Menanya

Mengumpulkan data

 

Menalar / mengasosiasi

 

Action

 

 

 

 

 

 


Bagan: 4. 4

Sintaks pertemuan satu

 

Media yang dipersiapkan adalah laptop, infokus, pengeras suara, alat tulis untuk whiteboard, pelaksanaan dilakukan hari Selasa, tanggal 8 Oktober 2019. Skenario pembelajaran adalah seperti yang tergambar pada tabel di bawah ini.

 

Tabel: 4. 7

Kegiatan pembelajaran pertemuan satu

 

Langkah kegiatan

Metode

Kegiatan siswa

Aksi guru

Alokasi waktu

Ket.

awal

 

 

 

 

Apersepsi

 

 

Motivasi

1.     Mempersiapkan dan membenahi kelas, menyiapkan diri  memulai pelajaran.

2.     Mendengar arahan guru terkait kegiatan yang akan dilaksanakan

1.     Mengecek kebersihan dan kerapian kelas,dan mengabsensi siswa.

2.     Menerangkan hal-hal yang harus diperhatikan.

15 menit

Cakupan materi:

·     Literasi

·     Doa

·     Ber-nyanyi lagu nasional

inti

Mengamati

 

 

 

 

 

 

 

Menanya

 

 

 

 

 

Megumpulkan data

 

 

 

 

Menalar / mengasosiasi

 

 

·     Mengamati arahan guru tentang solfegio

·     Mengamati paparan tentang tangga nada.

·     Mendengar uraian tentang tugas yang didiskusikan

 

·     Menyimpulkan pertanyaan-pertanyaan bersama guru, misal, gimana cara membaca tangga nada?

 

·     Siswa mencari informasi dari berbagai sumber, termasuk wawancara dengan guru

 

·     Siswa mencobakan hasil pengolahan data sesuai dengan petunjuk yang ada, aplikasinya adalah mencoba membaca tangga nada yang sudah dibuat guru

·     Menerangkan materi solfegio

·     Memaparkan gambar tangga nada

·     Menampilkan contoh bernyanyi dengan metode solfegio.

 

·     Menampung aspirasi siswa bertanya jawab

 

 

 

 

·     Guru mendampingi dan memfasilitasi siswa dalam mencari data

 

 

·     Guru memberikan contoh untuk dilakukan juga oleh siswa.

 

 

 

80 menit

Cakupan kegiatan:

·     Membuat urutan tangga nada

·     Membaca tangga nada dalam embat bentuk

akhir

Mereviu

dan

Tindak lanjut

·     Melakukan tindak lanjut atas hasil kegiatan yang telah dilakukan.

·     Menyimpulkan materi yang telah dipelajari

25  menit

 

 

 

b)  Action (Tindakan)

(1)  Kegiatan Awal

Pada tahap motivasi, guru menanyakan tentang kesiapan siswa untuk memulai pembelajaran. Selanjutnya guru menanyakan apakah ada diantara peserta didik yang pernah mendengar istilah solfegio. Selanjutnya guru menerangkan tentang solfegio.

 

(2)  Kegiatan Inti

Peserta didik mengamati notasi tentang nada, guru  juga memainkan tangga nada mayor dan minor, walaupun pokok permasalahan pembelajaran adalah membahas tangga nada mayor. Peserta didik juga disuguhkan dengan video tentang praktik membaca tangga nada dengan tujuan agar peserta didik termotivasi mengajukan pertanyaan, karena nanti ada session menanya dalam sintaks kegiatan berikutnya.

Dalam session menanya, banyak pertanyaan yang diajukan bersifat serupa dan hampir sama, sehingga guru perlu menyimpulkan lagi beberapa pertanyaan tadi sehingga tersusunlah beberapa pertanyaan yang telah mewakili dari pertanyaan peserta didik tadi. Berikut didapat beberapa pertanyaan yang dianggap penting yang diajukan peserta didik, diantaranya:

1.        Apakah pengertian tangga nada?

2.        Berapakah banyak jenis tangga nada?

3.        Apakah perbedaan antara tangga nada mayor dengan tangga nada minor?

4.        Bagaimanakah cara membaca tangga nada?

Selanjutnya adalah kegiatan pengumpulan data, dimana pada kegiatan pembelajaran berjalan, hal yang sullit didapat oleh peserta didik adalah materi tentang cara membaca tangga nada. Sebagian besar peserta didik ingin mendapatkan petunjuk dari guru, arahan guru adalah mengajak peserta didik untuk membayangkan tangga nada sebagai susunan anak tangga yang mengambarkan letak nada terendah hingga nada tertinggi.  Setelah peserta didik menyimpulkan jawaban dari pertanyaan ke 1, 2 dan ke 3 dan diperkuat dengan penjelasan guru, guru melanjutkan pemaparan tentang cara membaca tangga nada.

Pemaparan tangga nada dijelaskan dengan gambar seperti bagan berikut,

 

 

 

 

 

 

 

 


Bagan: 4. 4

Gambaran tangga nada C Mayor

 

Kaitan antara gambar tangga disamping kiri dengan notasi sebelah kanan adalah, tangga nada dibaca naik seperti halnya melangkah menaiki tangga. Jika nada sebelah kanan lebih tinggi dari nada sebelah kiri, tentu nada sebelah kanan dibaca lebih tinggi pula dari picth nada sebelah kiri. Jangan sampai dua nada dibaca dengan intonasi yang sama, berarti menyalahi aturan menaiki tangga. Guru mencobakan membaca tangga nada tersebut, dan peserta didik diminta untuk mengulanginya. Selanjutnya guru juga membunyikan tangga nada tersebut dengan suara gitar secara satu persatu, dan peserta didik menirukan suaranya dengan intonasi yang sama.

Selanjutnya dalam aktivitas menalar/mengasosiasi, peserta didik disuruh berusaha untuk mencoba dan mereka bagaimana membaca tiga bentuk notasi latihan tanga nada versi solfegio. Tiga bentuk notasi latihan dan tugas membaca notasi tangga dalam metoda solfegio dapat dilihat dalam notasi berikut.

 

Notasi 1:

 

Notasi 2:

 

Notasi 3:

 

Notasi: 4. 4

Bahan latihan membaca tangga nada

 

 

Guru berusaha memfasilitasi peserta didik jika ada pertanyaan, bahkan jika ada yang meminta guru untuk mencontohkan, guru juga siap melayani peserta didik, karena daya tankap peserta didik masih banyak yang lemah dalam hal membaca tangga nada yang divariasikan seperti contoh notasi diatas.

 

 (3)  Kegiatan Akhir 

Kegiatan selanjutnya guru menyimpulkan materi pokok yang baru saja dibahas, didiskusikan dan dicobakan. Peserta didik diingatkan agar keterampilan membaca tangga ini diulang terus menerus di rumah, karena minggu depan materi ini akan dikembangkan lagi, yaitu membaca lagu model dengan teknik solfegio, dalam arti bukan menyanyikan teks lagu seperti biasa.

 

c)  Observing (Pengamatan) 

Hasil pengamatan dalam kegiatan pembelajaran pertama ini, berupa data-data yang diperoleh dari hasil pengamatan. Implementasi pembelajaran untuk materi kategori 1 tenang tangga nada dapat dilakukan secara penuh dan berlangsung dengan baik, tanpa ada kendala-kendala yang mempengaruhi.

 

d)  Reflecting (Refleksi)

Sebagai hasil refleksi dalam pertemuan ini, dilakukanlah analisis data yang didapat dari hasil pengamatan kegiatan pembelajaran pertemuan pertama. Hasil dari keterampilan membaca notasi dari seluruh peserta didik, dapat dilihat pada tabel berikut,

 

Tabel: 3. 1

Daftar nama sampel di kelas VIII-2......

No

                                    Kemampuan Membaca Tangga Nada

Nama Siswa

Notasi 1

Notasi 2

Notasi 3

1

Abiyyu Fawaz K

85

85

78

2

Adistya Zahra

85

85

78

3

Chelsy S

87

88

80

4

Dimas Syahpu

78

78

78

5

Diva Khairul R

78

78

78

6

Eliza

78

80

80

7

Fathan As S

85

85

78

8

Hesty Junisa

84

86

80

9

M. Ardian R

84

84

78

10

M. Luthfi Putra

85

86

80

11

M. Yusuf Azyum

78

78

78

12

Mailiza A

78

78

78

13

Maya Sarah

90

88

78

14

Muhammad Rido

90

88

78

15

Naisya Hartio P

88

88

84

16

Natta Cahya M

78

78

78

17

Naufal Dwiki A

78

78

78

18

Nur Aulia Ramadhani

86

88

84

19

Oka Citasesa

86

88

88

20

Okta Rizky Ramadhan

88

88

88

21

Pangkusadewo

88

88

88

22

Putra Ramadn

88

88

88

23

Putri Amanda

90

90

88

24

Riska Zahara

86

86

80

25

Rona Asyyasy

88

88

78

26

Rossyada Adli

88

88

78

27

Suci Ramadhani

90

90

88

28

Tasya Dwi Enda

90

90

88

29

Ulfiah Indah S

80

78

78

30

Uya Asysyura A

80

78

78

31

Widia W

86

86

86

32

Zaid Ibnu C

88

88

88

 

Nilai-nilai di atas dapat disimpulkankan lagi dalam tabel berikut, dimana nilai terendah  pada latihan notasi 1 adalah 78 dan nilai tertinggi adalah 90. Sedangkan pada latihan pada notasi 2 nilai terendah adalah 78 dan nilai tertinggi adalah 90. Selanjutnya pada latihan pada notasi 3 nilai terendah adalah 78 dan nilai tertinggi adalah 88. Hasil rekapitulasi nilai dari tabel di atas adalah seperti yang tergambar pada tabel di bawah ini:

 

Kkkkkkkkkkkk

Kkkkkkkkkkkkk

 

Tingkat latihan tangga nada

Jumlah yang memperoleh kriteria nilai tertentu

% (Persentase Hasil nilai)

A

B

C

D

A

B

C

D

Lat. Notasi 1

25

7

0

0

78,13

21,875

0

0

Lat. Notasi 2

24

8

0

0

75

25

0

0

Lat. Notasi 3

16

16

0

0

50

50

0

0

 

Keterangan

   Sistem perhitungan yang digunakan:

A = 80-100/(sangat baik),

B = 70-79 (baik),

C = 60-69 (cukup),      

D = 0-59 (kurang)

n= siswa yang memperoleh kriteria tertentu

N= jumlah total siswa

 

Dari rabel di atas dapat disimpulkan bahwa jumlah perolahan nilai sangat baik lebih banyak terdapat pada session latinan tangga nada 1, ada kecendrungan pada latihan notasi tangga nada 3 lebih banyak memperoleh nilai baik dan bahkan terlihat ada kecendrungan penurunan nilai, hal ini dikarenakan peserta didik merasa kesulitan membaca tangga nada yang lebih rumit. Memang untuk membaca tangga nada seperti pada notasi 3 di atas butuh latihan sekitar satu minggu. Akan tetapi latihan ini hanyalah untuk membiasakan peserta didik agar memahami intonasi dalam membaca tangga nada.

 

 

b.   Implementasi Kategori Materi Dua (Mengidentifikasi Unsur Musikal dan Sastra Lagu Kesenian Madihin)

 

1)   Materi Pembelajaran Pertemuan Dua

Adapun materi pembelajaran pada pertemuan tiga dapat dilihat pada bagan berikut,

Pertemuan 3

(120 m)

 

 

Kategori materi dua

(mengidentifikasi unsur musikal dan sastra lagu kesenian madihin)

 

Berkreativitas lirik syair lagu kesenian madihin

 

 

 

 

 


Bagan: 4. 10

Desain Materi pembelajaran pertemuan dua

 

Bagan diatas menunjukkan kategori pembelajaran ketiga, karena materi pertemuan ketiga adalah lanjutan dari pertemuan kedua, dengan sub topik difokuskan pada berkreativitas lirik syair lagu kesenian madihin. Pembelajaran dilakukan dengan durasi waktu 120 menit.

 

 

 

 

2)   Sintaks Pembelajaran

Pertemuan ketiga merupakan kegiatan siklus kedua dari kategori materi pembelajaran dua. Sedangkan sintaks dari pembelajaran pertemuan tiga dapat dilihat pada bagan dibawah ini:

Kreasi

Generalisasi

Berkreativitas lirik syair lagu kesenian madihin

Apresiasi

Diskusi

 

 

 

 


Bagan: 4. 11

Sintaks dari pembelajaran pertemuan dua

 

Adapun Langkah-langkah tersebut dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Tabel: 4. 12

Kegiatan pembelajaran pada pertemuan dua

 

Langkah kegiatan

Metode

Deskripsi kegiatan siswa

Aksi guru

Alokasi waktu

Kegiatan awal

Apersepsi

 

 

 

 

 

 

Motivasi dan orientasi

1.     Mempersiapkan dan membenahi kelas, menyiapkan diri  untuk memulai pelajaran.

2.     Mendengar arahan guru terkait kegiatan yang akan dilaksanakan.

3.     Mengamati penampilan seniman madihin

1.     Mengecek kebersihan dan kerapian kelas, dan mengabsensi siswa.

2.     Menjelaskan aspek yang harus diamati saat mengamati madihin

15

Menit

Kegiatan inti

Eksplorasi

 

 

 

Elaborasi

 

 

 

 

 

 

 

 

Konfirmasi

Apresiasi

3.      Mengamati penyajian madihin secara langsung.

Diskusi

4.     Menggali ide dalam mencari tema lirik madihin.

Kreasi

5.     Membuat lirik syair lagu madihin.

6.     Mendemontrasikan hasil kerja

Generalisasi

7.     Menarik simpulan

4.     Menyuruh siswa mengembangkan lirik syair madihin yang telah dibuat.

5.     Mencontohkan cara memainkan kendang pada kelompok

80

Menit

Kegiatan akhir

Mereviu

Tindak lanjut

8.     Menyimak arahan guru

9.     Sosialisasi evaluasi formatif 1

 

 

6.     Mereviu hasil kegiatan pembelajaran

7.     Melakukan tindak lanjut atas hasil pembelajaran.

25

Menit

 

 

 

 

 

 

3)        Siklus Satu Pada Pertemuan Dua

a)        Planning

Perencanaan pada pertemuan ketiga ini meliputi perangkat pembelajaran yang dibutuhkan seperti RPP, mempelajari sintaks pembelajaran yang telah dirancang sebelumnya, lembar observasi kelompok siswa. Faktor penunjang pada pertemuan ini adalah ruangan yang representatif, yang tidak mengganggu siswa lain yang sedang belajar.

b)       Action

Adapun pertemuan ketiga ini, dilaksanakan pada hari Selasa tanggal 7 April 2016 pada jam 10.25 sampai dengan jam 11.45, tempat pelaksanaan dilakukan di ruangan serbaguna. Pembelajaran pada pertemuan ketiga ini adalah berkreativitas lirik syair lagu kesenian madihin. Pembelajaran dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut:

(1)     Kegiatan Awal

Dalam tahap apersepsi guru kembali memantau kerapian dan kebersihan kelas, mengecek absensi siswa. Pertemuan kali ini bersifat simulasi karena direkayasa seolah-olah siswa menghadiri sebuah pertunjukan kesenian madihin yang dilakukan oleh seniman-seniman sendiri.

(2)     Kegiatan Inti

Dalam tahap apresiasi siswa mengamati pertunjukan kesenian madihin yang dilakukan secara langsung di dalam kelas oleh senimannya, sebelumnya guru memberikan pengarahan tentang tujuan kegiatan, agar siswa lebih fokus pada lirik syair lagu madihin sehingga nantinya siswa dapat membuat lirik lagu madihin sendiri secara kelompok.

Guru membimbing salah seorang siswa agar bisa meniru teknik-teknik pukulan dari guru dengan rebana,

 

Notasi: 4. 1

Notasi pukulan terbang madihin yang dicontohkan guru

 

Siswa disuruh memainkan pola dasar ketukan pukulan terbang dengan tepuk tangan yang dilambangkan dengan angka nol, sedangkan motif ritme terbang dibunyikan dengan vokal seperti yang terdapat pada notasi di atas. Setelah itu kepada siswa laki-laki pada setiap kelompok disuruh untuk mencoba mentransformasikan motif di atas dalam bentuk permainan terbang,

Notasi: 4. 2

Notasi pukulan terbang madihin yang dibacakan guru

 

Dalam fase ber-discovery, siswa disuruh untuk mengembangkan syair yang telah mereka buat pada pertemuan sebelumnya. Sebagian siswa laki-laki terlihat memanfaatkan rebana yang ada untuk melatih pola-pola ritme pukulan terbang. Akan tetapi terlihat tidak semua siswa yang mampu memainkan pola ritme tersebut dengan benar, karena sebelumnya mereka belum pernah belajar praktik dengan menggunakan instrumen rebana. Akhirnya guru menyuruh siswa agar siap sedia di tempat masing-masing, sambil mempersiapkan diri untuk melakukan uji coba. Untuk lebih jelasnya hasil kreasi mereka di atas dapat dilihat pada tulisan berikut ini,

 

Illahi…..

Insya Allah…perjumpaan kita……

Akan membawa berkah pada kita semua….

Assalamualaikaum kami ucapkan salam

Buat teman-teman yang ganteng dan rupawan

Kami disini ingin menunjukkan

Suatu pertunjukan madihin pendidikan

 

Bagi siswa siswi yang ingin mendengarkan

Madihin kami ini dari Tembilahan

Jadi inspirasi dalam belajaran

Semogalah kami terkenal kemudian…

 

Bunganya merah hai bunga sepatu

Sesampai dirumah jangan dimakan dulu

Apabila kita dapat teman yang baru

Temanmu yang lama jangan lupakan dulu

Kalaulah ada hai sumur diladang

Bolehlah ulun akan menumpang mandi

Kalaulah ada umur yang lebih panjang

Bolehlah kita akan bertemu lagi

 

Apabila kita berjumpa kegagalan

Itu adalah kunci awal kesuksesan

Inilah madihin yang kami sampaikan

Ada kesalahan mohon dimaafkan…..

 

Photo: 4. 3

Lirik syair madihin kreasi siswa kelompok dua

 

Ada perubahan syair yang dilakukan oleh kelompok dua, dengan alasan mereka lebih percaya diri dengan syair yang baru saja mereka uji cobakan. Irama lagu yang mereka bawakan sudah terlihat bagus, pola ritme masih terlihat belum sesuai dengan pola ritme yang semestinya.

Hasil Lirik lagu yang telah dikembangkan oleh kelompok tiga adalah sebagai berikut:

Afatullah……pasang….

Afatullah……pasang….

 

Assalamualaikum tuan-tuan saya ucapkan

Kepada hadirin hadirat sekalian

Saya menyampaikan beberapa pesan

Kepada siswa dan siswa sekalian

 

Tema madihin ini tentang pendidikan

Saya harap siswa mau memperhatikan

Di dalam belajar banyak kesalahan

Tapi itu awal kunci keberhasilan

Saya ini tinggal hai di Tembilahan

Guna cari ilmu untuk masa depan

Walaupun disini tinggal bersama teman

Saya tetap senang dan merasa nyaman

 

Berdasarkan hasil kerja mereka dapat dilihat bahwa mereka masih kesulitan dalam mencari kata-kata untuk dirangkai menjadi suatu kalimat, hal ini terlihat lirik syair yang mereka buat cukup pendek dan lebih sederhana dibandingkan dengan hasil kerja pada kelompok dua.

Selanjutnya kelompok terakhir yang memperlihatkan hasil kerjanya didepan guru adalah kelompok satu. Permainan kendang dengan menggunakan instrumen rebana sudah mulai bagus, karena bisa menyesuaikan tempo dengan nyanyian lirik syair yang dibawakan teman-temanya.

Photo: 4. 4

Lirik syair madihin kreasi siswa kelompok satu

(Dokumentasi Abdul Rumansyah, 2016)

 

Lirik syair hasil kreasi kelompok satu dapat dibaca pada tulisan berikut,

Afatullah……pasang….

Afatullah……pasang….

 

Assalamualaikum kami ucapkan salam

Walaikum salam kami beri jawaban

Kami datang untuk memberi pertunjukan

Agar teman-teman terhibur sekalian

 

Sekolahan kami baru saja kebakaran

Semua isi kelas menjadi berhamburan

Mugkin ini semua cobaan dari Tuhan

Namun kami tetap untuk belajaran

Mohon kawan-kawan semangat jangan hilang

Karena belajar untuk masa depan

 

Di Indonesia ada beragam agama

Ada agama Islam ada agama Budha

Setiap agama percaya pada yang ada

Yang Maha Pencipta bagi alam semesta

Jangan sembarangan berbuat di dunia

Hidup didunia syukur nikmat yang ada….

 

Dalam tahap generalisasi, guru menerangkan bahwa mencari ide dan tema serta mencurahkanya dalam bentuk tulisan tidaklah mudah. Sehingga guru menyarankan kepada siswa bahwa syair yang telah dibuat pada pertemuan ini disimpan dengan baik.

 

(3)     Kegiatan Akhir

Sebagai kegiatan akhir atau penutup kegiatan pembelajaran, guru mereviu hasil pembelajaran pada pertemuan ketiga, serta menarik simpulan atas apa yang telah dilakukan oleh siswa pada pertemuan kedua ini.

 

c)    Observing

Pada kegiatan inti, kegiatan pembelajaran berlangsung dengan sangat baik, siswa terlihat sangat antusias dan tertarik  untuk  mengamati penyajian kesenian madihin secara langsung. Dalam tahap kreasi tema dan lirik yang dibuat oleh semua kelompok ternyata banyak mengalami perubahan.

 

d)       Reflecting

Sebagai hasil  pembelajaran pada pertemuan dua ini, akan dilihat dari segi ranah afektif, psikomotor dan kognitif. Penilaian untuk ranah afektif dan psikomotor dilakukan sesuai prosedur pada instrumen penilaian siswa yang terdapat dalam lampiran. Sementara untuk ranah afektif, penilaian secara kelompok difokuskan pada tiga indikator, dimana perolehan nilai indikator pada masing-masing kelompok dapat dilihat pada tabel berikut, yaitu,

Tabel: 4. 13

Hasil nilai afektif kelompok pada pertemuan dua

Indikator

Ranah Afektif

Nilai kelompok 1/   yang merespon

Nilai kelompok 2/   yang merespon

Nilai kelompok 3/  yang merespon

A

B

C

D

A

B

C

D

A

B

C

D

1.      Keseriusan dalam mengamati penyajian kesenian madihin

7

0

0

0

7

0

0

0

7

0

0

0

90

0

0

0

90

0

0

0

90

0

0

0

2.      Bekerjasama dalam mengasosiasi lirik madihin dengan iringan musik sederhana

5

2

0

0

7

0

0

0

4

3

0

0

88

84

0

0

90

0

0

0

88

84

0

0

3.      Keantusiasan selama mengikuti pembelajaran kesenian madihin

6

1

0

0

7

0

0

0

5

2

0

0

88

84

0

0

88

0

0

0

88

84

0

0

Total skor

89

56

90

0

89

0

0

0

89

56

0

0

 

 

Keterangan skala nilai tabel diatas adalah :

A = amat baik (85 – 100)

B = baik (70 – 84)

C = cukup (55 – 69)

D = kurang (0 – 49)

 

 

 

 

Tabel: 4. 14

Hasil nilai psikomotor kelompok pada pertemuan dua

Indikator

Kelompok

Kelompok

Kelompok

Ranah Psikomotor

1

2

3

 

A

B

C

D

A

B

C

D

A

B

C

D

1.   Menyanyikan lirik madihin dengan irama dan teknik yang benar

88

0

0

0

92

0

0

0

86

0

0

0

2.   Menyatukan tempo lirik lagu dengan tempo iringan perkusi

88

0

0

0

90

0

0

0

0

84

0

0

3.   Mengimitasi pola ritmik pada melodi dengan iringan perkusi madihin

90

0

0

0

90

0

0

0

0

84

0

0

Total skor

266

272

254

Nilai

88,7

90

84,7

 

Sekanjutnya bentuk soal untuk penilaian kognitif dapat dilihat pada tabel dibawah ini,                                                                  

Tabel: 4. 15

Format jawaban test formatif 1

 

No

Bentuk soal

Ringkasan jawaban

1

Tuliskan jarak interval tangga nada melodi dalam lagu madihin

 

6   7   1   2   3   4   5   6

 


                                1      1      1            1      1

2

Jelaskanlah unsur-unsur musik berikut:

a.     Irama

b.     Harmoni

c.     melodi

d.     tekstur

a.     Irama: pengulangan tekanan atau bunyi yang mengalir secara teratur dengan variasi yang ada.

b.     Harmoni: susunan tiga buah nada atau lebih secara vertikal dan dibunyikan serentak. 

c.     Melodi: runtunan nada-nada yang membentuk kalimat irama  lagu yang bergerak secara horisontal.

d.     Tekstur: susunan dan penempatan melodi yang menunjukkan kalimat dalam lagu

3

Sebutkan empat fungsi kesenian madihin di tengah-tengah masyarakat

1.     Fungsi ritual keagamaan.

2.     Fungsi hiburan

3.     Alat propaganda pemerintah

4.     Fungsi pertunjukan

4

Jelaskan sruktur pertunjukan dalam kesenian madihin

1.     Pembuka

2.     Mamasang tabi

3.     Penyampaian isi (manguran)

4.     Penutup

5

Terangkan pengertian rima

Persamaan bunyi suku kata pada awal atau akhir baris dalam satu bait syair atau lirik.

6

Tuliskan tokoh pembawa kesenian madihin di Tembilahan Riau

Bapak Qandarani

 

Sementara hasil perolehan nilai siswa pada test formatif dapat dilihat pada tabel dibawah ini,

Tabel: 4. 16

Hasil perolehan nilai indikator kognitif siswa pada pertemuan dua

 

No

Nama Siswa

Item soal

Be-tul

Nilai

Kri-teria

1

2

3

4

5

6

1

Ardiansyah. S.

1

½

½

½

1

1

4,5

75

B

2

Akmal Aslam

1

½

½

½

1

1

4,5

75

B

3

Aber Kaspandri

1

½

½

½

1

1

4,5

75

B

4

Andre Bagus S

0

0

½

½

1

1

3

50

C

5

Dema Angelika

1

½

½

½

1

1

3,5

58

C

6

Gentari A. P.

1

0

1

1

1

1

5

83

B

7

M. Rifki W.

0

½

½

½

1

1

3,5

58

C

8

M. Ridho

1

½

½

1

1

1

5

83

B

9

M. Akbar M.

0

1

½

1

1

1

4,5

75

B

10

M. Nabil Rizki P

1

1

½

½

1

1

5

83

B

11

M. Sidnan H.

1

½

½

½

1

1

4,5

75

B

12

M. Arjun

1

½

½

1

1

1

5

83

B

13

M. Rivaldi

0

½

½

½

1

1

3,5

58

C

14

Nur Rieke A

1

½

½

½

1

1

4,5

75

B

15

Niken Nadina

1

½

1

½

1

1

5

83

B

16

Nona Marlina

1

½

1

½

1

1

5

83

B

17

Nadya Olva DA

1

½

1

1

1

1

5,5

92

A

18

Putri Widhia R.

1

½

½

½

1

1

4,5

75

B

19

Shodrih Hikmat

1

½

½

½

1

1

4,5

75

B

20

Tina Juniarsih

1

½

1

½

1

1

5

83

B

21

Zulfi Afriani

1

0

1

1

1

1

5

83

B

 

Volume jawaban

17

10

14

14

21

21

 

Rata-rata: 74

B

 

Persentase ketercapaian

81

48

67

67

100

100

 

 

Keterangan

A = 85 - 100     C = 55 – 69

B = 70 - 84        D =   0 - 54

 

1 = jawaban betul.   0 = jawaban salah.  ½  = betul setengah

Persentase ketercapaian menggunakan rumus: =

 

Rekapitulasi hasil persentase ketercapaian siswa, baik dari ranah afektif, psikomotor maupun kognitif dapat paparkan pada tabel berikut,

 

Tabel: 4. 17

Rekapitulasi hasil ketercapaian ranah afektif, psikomotor dan  kognitif pertemuan dua

 

Ranah pencapaian

 Persentase Kriteria nilai (%)

A

B

C

D

Afektif

87,3

12,7

0

0

Psikomotor

81

19

0

0

Kognitif

5

76

19

0

 

Berdasarkan hasil rekapitulasi nilai pada tabel diatas, maka dapat divisualisasikan sebaran nilai dalam bentuk diagram sebagai berikut,

 

Grafik: 4. 2

Sebaran rekapitulasi nilai pertemuan dua

 

c.    Implementasi Kategori Materi 3 (Mengekspresikan Diri Melalui Kesenian Madihin)

1)   Materi Pembelajaran Pertemuan Tiga

Pada pertemuan kedua yaitu mengekspresikan diri melalui kesenian madihin, yang terdiri dari dua pertemuan yaitu pertemuan keempat dan pertemuan kelima. Adapun desain dari kategori materi pembelajaran tiga  untuk pertemuan keempat dapat dilihat pada bagan di bawah ini,

 

Kategori materi pembelajaran 3 (mengekspresikan diri melalui kesenian  madihin)

 

 

Mengaransir secara sederhana musik kesenian madihin

 


Pertemuan 3

                                                             

 

Interlocking

Pembagian peran dalam bermusik

 

 

 

 

 


Bagan: 4. 12

Desain kategori materi pembelajaran tiga untuk pertemuan tiga

 

2)   Sintaks Pembelajaran

Diskusi

Mengaransir secara sederhana musik kesenian madihin

 

Kreasi

Verifikasi

Generalisasi

 

 

 

 

 

 


Bagan: 4. 13

Sintaks kegiatan pembelajaran pertemuan ketiga

 

Pada pertemuan keempat ini tahapan kegiatan pembelajaran terdiri dari diskusi, berkreasi, verifikasi dan generalisasi. Pada tahap diskusi siswa disuguhi keterangan-keterangan yang mengajak untuk perlunya mengaransir musik kesenian madihin. Tahap kreasi adalah kegiatan siswa secara kelompok untuk membahas, dan melatih teknik interlocking.

Tabel: 4. 18

Kegiatan pembelajaran pertemuan tiga

 

Langkah kegiatan

Metode

Deskripsi kegiatan siswa

Aksi guru

Alokasi waktu

Kegiatan awal

Apersepsi

 

 

Motivasi dan orientasi

1.     Mempersiapkan kelas, untuk memulai pelajaran.

2.     Mendengar arahan guru terkait kegiatan yang akan dilaksanakan

1.     Mengecek kebersihan, dan mengabsensi siswa.

 

20 menit

Kegiatan inti

Eksplorasi

 

 

 

 

 

 

Elaborasi

 

 

 

 

 

 

Konfirmasi

Diskusi

3.     Mendiskusikan pembagian peranan dalam kelompok

4.     Merencanakan instrumen yang akan digunakan

Kreasi

5.     Mengaransir dan mengolah aspek-aspek musik iringan madihin

6.     Latihan  madihin dengan musik iringan

Verifikasi

7.     Menunjukan hasil uji coba

Generalisasi

8.     Menyimpulkan hasil kegiatan belajar.

2.     Mencontohkan pola-pukulan kendang dengan satu atau dua instrumen lain

3.     Membimbing, memfasilitasi, dan memotivasi siswa dalam berlatih.

4.     Memantau kerja kelompok melihat

80 menit

Kegiatan akhir

Mereviu

Tindak lanjut

9.     Merefleksi hasil kerja melalui tanya jawab

5.     Menyimpulkan aspek musikal yang diimplementasikan selama latihan

20 menit

 

3)   Siklus Satu Pada Pertemuan Tiga

a)   Planning

Perencanaan pada pertemuan ketiga menyangkut sintaks pembelajaran dan RPP. Sedangkan yang berhubungan dengan media pembelajaran yaitu mempersiapkan alat musik yang sudah dipinjam sebelumnya, yang terdiri dari beberapa marawis, dan satu tamborin, serta beberapa buah rebana milik sekolah.

b)       Action

Pelaksanaan pembelajaran pertemuan ketiga diadakan pada hari Sabtu tanggal 11 April 2016. Proses pembelajaran terdiri dari kegiatan awal, kegiatan inti, dan kegiatan akhir yang dipaparkan sebagai berikut:

(1)     Kegiatan Awal

Sebagai motivasi dan orientasi guru menanyakan pernah tidaknya siswa melakukan kegiatan kreasi musik sebelumnya, serta menanyakan boleh tidaknya mengkreasikan kesenian madihin, untuk memancing jawaban dari siswa.

(2)  Kegiatan Inti

Pada tahap diskusi guru mencontohkan dan mendemontrasikan kembali teknik memainkan pola-pola pukulan kendang sebagai langkah memperkaya musik. Berikut adalah contoh pola ritme yang didemontrasikan guru agar bisa menjadi inspirasi bagi siswa,

 

 

 

 

 

 

 

 


Notasi: 4. 3

Model pola ritme yang didemontrasikan guru

 

Notasi di atas dimainkan oleh guru dengan cara bergantian instrumen di hadapan siswa. Untuk saat ini guru menyuruh siswa untuk mencobakan sendiri mengembangkanya dalam kelompok. Baris pertama dari notasi diatas adalah motif kendang yang dimainkan oleh guru, sedangkan baris kedua yang merupakan pola ritme untuk rebana dimainkan oleh guru dengan mengganti instrumen.

Sebagai tahap verifikasi, guru menyuruh siswa agar mempersiapkan diri untuk mendemontrasikan hasil kerja mereka secara kelompok sebagai salah satu kegiatan untuk membuktikan kemampuan mereka dalam mengaplikasi kajian-kajian teori dalam kreasi musik. Demontrasi kelompok satu dilakukan sebanyak dua kali, pada demontrasi pertama siswa belum memainkan hasil kreasi musik mereka dengan kompak, mereka terlihat masih diliputi perasaan ragu dan tidak percaya diri.

Selanjutnya demontrasi kedua dilakukan oleh kelompok tiga, dimana kelompok tiga melakukan demontrasi sebanyak tiga kali, yang diselingi oleh latihan di bawah bimbingan guru. Demontrasi pertama terlihat penampilan mereka masih sangat kacau. Guru melatih siswa yang berperan dalam memainkan tamborin dan marawis serta pelaku yang memainkan rebana sebagai pengisi pukulan terbang.

Demontrasi ketiga dilakukan oleh kelompok dua sebanyak dua kali, diselingi dengan latihan dibawah bimbingan guru. Demontrasi pertama mereka masih terlihat kaku, walaupun kemampuan mereka masih sebatas pada struktur pokok lagu saja, masih belum terdapat sentuhan arransemen dalam musik mereka.

 

(3)   Kegiatan Akhir

Dalam kegiatan penutup guru menyampaikan pentingnya kebersamaan, keseriusan, kemauan dan kedisiplinan dalam berkreasi musik secara kelompok. Guru juga menerangkan bahwa dalam hal-hal kegiatan seperti inilah jiwa sosial siswa dilatih untuk lebih memahami dan peduli dengan sesama mereka.

c)        Observing

Sebagai hasil pengamatan, terlihat semua siswa dari semua kelompok belum mampu mengkondisikan keterampilan yang berupa memainkan alat musik sambil bernyanyi. Sehingga antara pemain instrumen dengan pembawa lirik lagu terpaksa dipisah.

d)       Reflecting

Hasil dari pembelajaran pada pertemuan ketiga ini lebih menitik beratkan pada penilaian secara kelompok. Aspek penilaian afektif yang terdiri dari tiga indikator, hasil sebaran nilainya dapat dilihat pada tabel yang ada dibawah ini:

 

Tabel: 4. 19

Hasil nilai afektif kelompok pada pertemuan tiga

Indikator

Ranah Afektif

Kelompok

1

Kelompok

2

Kelompok

3

A

B

C

D

A

B

C

D

A

B

C

D

1.     Aktif menggali ide dalam kerja kelompok

Volume

 

7

0

0

0

7

0

0

0

5

2

0

0

Nilai

90

0

0

0

95

0

0

0

90

84

0

0

2.     Keseriusan memanfaatkan waktu selama pembelajaran madihin berlangsung

Volume

 

7

0

0

0

7

0

0

0

7

0

0

0

Nilai

90

0

0

0

94

0

0

0

88

0

0

0

3.     Keantusiasan bereksplorasi selama pembelajaran madihin berlangsung

Volume

7

0

0

0

7

0

0

0

0

7

0

0

Nilai

90

0

0

0

94

0

0

0

0

84

0

0

Total skor

270

283

259

Total nilai

90

94,3

86,3

 

 

 

 

 

Penilaian pada ranah psikomotor, dilakukan secara kelompok, karena dalam kreasi musik masing-masing siswa memiliki peran yang berbeda. Ada yang berperan memainkan perkusi namun juga ada yang hanya berperan membawakan lirik syair. Untuk penilaian psikomotor, indikator penilaiannya juga dapat dilihat pada tabel dibawah ini:

Tabel: 4. 20

Hasil nilai psikomotor kelompok pada pertemuan tiga

Indikator

Ranah Psikomotor

Kelompok

1

Kelompok

2

Kelompok

3

A

B

C

D

A

B

C

D

A

B

C

D

1.     Menerapkan unsur-unsur dinamik dalam kreasi musik

Volume

7

0

0

0

7

0

0

0

0

7

0

0

Nilai

90

0

0

0

95

0

0

0

0

84

0

0

2.     Menerapkan ekspresi dalam bermain kreasi  musik madihin secara kelompok

Volume

7

0

0

0

7

0

0

0

0

7

0

0

Nilai

90

0

0

0

94

0

0

0

0

84

0

0

3.     Sensitivitas kelompok menyesuaikan tempo dalam memainkan musik madihin

Volume

7

0

0

0

7

0

0

0

7

0

0

0

Nilai

90

0

0

0

95

0

0

0

85

0

0

0

Total skor

270

284

253

Total nilai

90

95

84,3

 

Deskripsi dari isi tabel di atas menerangkan, bahwa pada indikator satu sebanyak tujuh orang memperoleh nilai 90, kelompok dua sebanyak tujuh orang memperolah nilai 95. Pada indikator dua, kelompok satu memperoleh nilai 90, sedangkan kelompok dua memperoleh nilai 94. Kelompok tiga hanya memperoleh nilai 84,. Pada indikator tiga, kelompok satu memperoleh nilai 90, sedangkan kelompok dua 95. Pada kelompok tiga 84,3. Sebaran nilai dari tabel di atas dapat dilihat visualisasinya pada grafik berikut:

 

Grafik: 4. 3

Sebaran nilai psikomotor secara kelompok pada pertemuan tiga

 

Dari segi media, kekurangan pada pembelajaran empat terlihat pada instrumen, yang belum memotivasi siswa, walaupun instrumen sudah cukup banyak.

 

d.   Implementasi Kategori Materi Mengekspresikan Diri Melalui Kesenian Madihin Tahap Dua

1)    Materi Pembelajaran Pertemuan Empat

Adapun desain kategori pembelajaran tiga  untuk pertemuan kelima dapat dilihat pada bagan di bawah ini,

 

Kategori

Materi pembelajaran 3 (mengekspresikan diri melalui kesenian  madihin)

 

 

 


Mengimitasi musik kesenian madihin kesenian madihin

Pertemuan 4

                                                             

 

 

 

Bagan: 4. 14

Desain kategori materi pembelajaran tiga untuk pertemuan Empat

 

 

2)   Sintaks Pembelajaran

Diskusi

Mengimitasi musik kesenian madihin kesenian madihin

 

Problem solving

Generalisasi

Performance

 

 

 

 

 


Bagan: 4. 15

Sintaks pembelajaran pertemuan empat

 

Pada pertemuan kelima ini tahapan kegiatan pembelajaran terdiri dari diskusi, problem solving, generalisasi dan performance.

Tabel: 4. 21

Kegiatan pembelajaran pertemuan empat

 

Langkah kegiatan

Metode

Deskripsi kegiatan siswa

Aksi guru

Alokasi waktu

Kegiatan awal

Apersepsi

 

Motivasi dan orientasi

1.     Mempersiapkan dan membenahi kelas,

2.     Mendengar arahan guru terkait kegiatan yang akan dilaksanakan

1.      Mengecek kebersihan dan kerapian kelas,

2.      Menanyakan kendala apa yang dihadapi dalam latihan

20 menit

Kegiatan inti

Eksplorasi

 

 

 

Elaborasi

 

 

 

 

 

 

 

Konfirmasi

Diskusi

3.     Latihan  menyesuaikan lagu madihin dengan musik iringan

Problem solving

4.     Mencari jalan keluar atas permasalahan kelompok

5.     Melakukan uji coba atas hasil yang telah dicapai

6.     Menunjukan hasil karya yang sudah dimodifikasi.

Generalisasi

7.     Menyimpulkan hasil belajar yang didapat.

3.      Menstimulus siswa dengan mencontohkan pembagian pola-pukulan kendang

4.      Membimbing, memfasilitasi, dan memotivasi siswa dalam berlatih

5.      Menampung aspirasi siswa dalam  problem solving

80 menit

Kegiatan akhir

Mereviu

Tindak lanjut

8.     Gladi resik

9.     Merefleksi hasil kerja

10. performance.

6.      menyimpulkan materi pembelajaran

20 menit

 

3)   Siklus Dua Pada Pertemuan Empat

a)   Planning

Perencanaan pada pertemuan keempat menyangkut sintaks pembelajaran dan RPP. Sedangkan yang berhubungan dengan media pembelajaran yaitu mempersiapkan alat musik yang sudah dipinjam sebelumnya, yang terdiri dari satu kendang melayu, beberapa marawis, dan satu tamborin, serta beberapa buah rebana milik sekolah.

b)       Action

Pelaksanaan pembelajaran pertemuan keempat diadakan pada hari Jumat, tanggal 17 April 2016. Kegiatan inti berlangsung di teras mushalla, dan Gladi Resik yang diikuti kegiatan penutup berlangsung di ruangan pustaka.

(1)     Kegiatan Awal

Karena usai pembelajaran ini akan dilakukan gladi resik sebagai persiapan untuk menuju puncak kegiatan yang membutuhkan tanggung jawab yang tinggi, yaitu kegiatan performance.

(2)  Kegiatan Inti

Sebelum kerja kelompok dimulai, sebagai stimulus guru melakukan rekayasa dengan mencontohkan dan mendemontrasikan kembali teknik interlocking atau pembagian peran dalam bermain musik kelompok, yang pada pertemuan keempat tidak dilakukan karena memberi kesempatan kepada siswa untuk ber-inquiry.

Guru mulai merekayasa dan mendemontrasikan teknik membagi permainan pola-pola dasar ketukan kendang melalui kolaborasi dengan beberapa orang siswa. Guru memainkan pola-pola dasar pukulan terbang sendiri, kemudian menyuruh siswa untuk meniru salah satu pola, dimana poda ritme yang ditiru tersebut nantinya akan dikosongkan oleh guru dalam permainan terbang, karena harus dimainkan oleh siswa. Berikut adalah contoh interlocking yang paling sederhana yang didemontrasikan guru, yaitu memecah pola pukulan terbang,

Notasi: 4. 4

Contoh interlocking sederhana yang didemontrasikan guru

 

Guru juga mencontohkan dengan beberapa orang siswa tentang bagaimana membuat motif-motif pukulan kendang sebagai musik pembuka, atau sebagai musik tengah. Siswa dianjurkan untuk berusaha bagaimana agar musik tidak terkesan monoton. Setelah itu guru mempersilahkan siswa untuk untuk berlatih, mendiskusikan dan tidak mengganggu kelompok lain. Guru menyuruh siswa agar mempersiapkan diri untuk menampilkan karya mereka dalam gladi resik sebagai salah satu usaha mereka untuk membuktikan akan kemampuan mereka.

 

 (3)  Kegiatan Akhir

Dalam kegiatan penutup guru menyampaikan pentingnya kebersamaan, keseriusan, kemauan dan disiplin dalam berkreasi musik secara kelompok. Kemudian guru juga menyampaikan, bahwa membuat musik tidak semudah membalikkan telapak tangan, berkreativitas musik membutuhkan kerja keras dan latihan yang continue.

(4)   Performance

Satu hari setelah pertemuan keempat, bertepatan dengan hari Sabtu, tanggal 11 April 2016, jam 10.10 sampai dengan 12.00, performance dilaksanakan di ruangan pustaka dengan memakai jam kegiatan pengembangan diri.

Penampilan pertama adalah kelompok satu, performance kelompok satu terlihat bagus, dimana antara musik dengan lirik lagu pada saat gladi belum begitu menyatu, akan tetapi pada saat performance, mereka mampu menunjukan kekompakan, menyatukan lirik vokal dengan musik sesuai kemampuan mereka.

Transkrip: Abdul Rumansyah

 

 

 

 

 

Dan seterusnya.....

Partitur: 4. 1

Partitur madihin hasil kreasi kelompok satu

(Dokumentasi Abdul Rumansyah, 2016)

 

Performance kedua adalah persembahan dari kelompok dua, pada giliran penampilanya kelompok dua juga dapat menampilkan kreasi musiknya dengan baik, lirik lagu yang mereka bawakan terlihat lebih menyatu dengan musik iringan. Mereka juga mampu menunjukan kekompakan dan kebersamaan dalam bermain musik secara kelompok.

 

 

Dan seterusnya...

Partitur: 4. 2

Partitur madihin hasil kreasi kelompok dua

 

Setelah kelompok dua selesai performance, kelompok tiga juga dapat menampilkan kreasi musiknya dengan baik. Sikap mereka terhadap kegiatan pembelajaran yang berlangsung disambut dengan sangat baik, walaupun selama latihan, kelompok tiga terlihat kurang solid.  

Kreasi Madihin Kelompok 3

Transkrip: Abdul Rumansyah

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Dan seterusnya...

Partitur: 4. 3

Partitur madihin hasil kreasi kelompok tiga

(Dokumentasi Abdul Rumansyah, 2015)

 

 

Setelah kelompok tiga selesai performance, semua siswa yang menyaksikan diminta untuk memberikan penghargaan dengan memberikan tepuk tangan. Setelah itu guru menyuruh siswa untuk duduk dengan tertib, dengan tujuan untuk mendengarkan arahan, tindak lanjut dan apresiasi dari guru.

d)   Observing

Sebagai hasil pengamatan, terlihat semua siswa dari semua kelompok belum mampu mengkondisikan keterampilan yang berupa memainkan alat musik sambil bernyanyi. Sehingga antara pemain instrumen dengan pembawa lirik lagu terpaksa dipisah.

e)        Reflecting

Sebagai refleksi dari pertemuan empat, berdasarkan pengamatan yang dilakukan selama pembelajaran berlangsung, terlihat siswa secara kelompok mampu menunjukan keantusiasan dan kekompakan mereka dalam bermain musik.

Performance yang telah dilaksanakan siswa sebagai suatu bentuk penemuan dalam ber- discovery, dimana pada sebelum performance siswa sudah berhasil distimulus dengan demontrasi yang pernah diberikan guru, yaitu merekayasa permainan kendang menjadi sebuah arransemen sederhana. Hasil pembelajaran pertemuan kelima menitik beratkan pada afektif dan psikomotor, penilaian afektif dapat dilihat pada tabel yang ada  dibawah ini,

Tabel: 4. 22

Hasil nilai afektif kelompok pada pertemuan empat

Indikator

Ranah Afektif

Kelompok

1

Kelompok

2

Kelompok

3

A

B

C

D

A

B

C

D

A

B

C

D

1.     Kekompakan menyajikan musik secara kelompok

86

0

0

0

96

0

0

0

90

0

0

0

2.     Keseriusan menampilkan musik dalam kebersamaan

0

84

0

0

96

0

0

0

0

82

0

0

3.     Sensitivitas rasa musikal dalam bermain  madihin secara kelompok

88

0

0

0

95

0

0

0

88

0

0

0

Total skor

254

287

260

Nilai

85

96

87

 

Pada ranah psikomotor, penilaian  kelompok juga difokuskan pada tiga indicator.  Penilaian kelompok pada ranah psikomotor dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel: 4. 23

Hasil nilai psikomotor kelompok pada pertemuan empat

 

Indikator

Kelompok

Kelompok

Kelompok

Ranah Psikomotor

1

2

3

 

A

B

C

D

A

B

C

D

A

B

C

D

1.   Kemampuan mengimitasi dan menyajikan kesenian madihin secara kelompok

90

0

0

0

98

0

0

0

90

0

0

0

2.   Kreativitas dalam pengembangan musik kelompok

90

0

0

0

98

0

0

0

0

84

0

0

3.   Penerapan dinamik dalam menampilkan musik kelompok

90

0

0

0

98

0

0

0

90

0

0

0

Total skor

270

294

264

Nilai

90

98

88

 

 

Sedangkan untuk aspek kognitif, guru melakukan evaluasi dengan teknik test tulisan dengan soal yang mengacu pada lima indikator kognitif, yaitu aspek pengetahuan, analisis, sintesis, aplikasi, dan klasifikasi. Adapun kisi-kisi soal adalah seperti yang terdapat pada tabel berikut ini.

Tabel: 4. 24

Kisi-kisi soal formatif pertemuan empat

 

Teknik test

Aspek

No

soal

Kisi-kisi bentuk soal

Objektif

 

Pengetahuan

  1

Nama bentuk lagu berdasarkan sifat kalimat tanya kalimat jawab

Evaluasi

2

Karakteristik penampilan madihin dari aspek musikal

Evaluasi

3

Karakteristik penampilan madihin dari aspek sastra

Pengetahuan

4

Berapa jumlah tema dalam satu bait syair madihin

Aplikasi

5

Keterampilan apakah yang harus dimiliki pamadihin

Essay

 

Pengetahuan

6

Jelaskan karakteristik lirik syair madihin

Analisis

7

Terangkan pengertian motif dalam musik madihin

Sintesis

8

Pengertian simetris dan non simetris dalam musik

Evaluasi

9

Tema-tema yang sering diangkat dalam penyajian madihin

Pengetahuan

10

Sebutkan daerah asal kesenian madihin

 

 

 

Adapun tingkat ketercapaian hasil kognitif dapat dilihat pada tabel berikut,

Tabel: 4. 25

Hasil perolehan nilai indikator kognitif siswa pada pertemuan empat

 

No

Nama

Siswa

Item soal

Be-tul

Ni-lai

Kri teria

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

1

Ardian-syah

1

0

0

1

1

1

0

1

1

1

7

70

B

2

Akmal A

1

0

1

1

1

1

1

1

1

0

8

80

B

3

Aber K.

1

0

0

1

0

1

1

1

1

1

7

70

B

4

Andre B

1

0

0

0

1

1

0

1

1

1

6

60

C

5

Dema A.

1

0

1

0

0

1

1

1

1

1

7

70

B

6

Gentari

1

1

0

1

1

1

1

1

1

0

8

80

B

7

M. Rifki

1

1

0

1

0

1

1

1

1

1

8

80

B

8

M. Ridho

1

1

0

1

1

1

0

1

1

1

8

80

B

9

M. Akbar

1

0

0

1

0

1

1

1

1

1

7

70

B

10

M. Nabil

1

0

0

0

0

1

1

1

1

1

6

60

C

11

M. Sidnan

1

0

0

0

1

1

0

1

1

1

6

60

C

12

M. Arjun

1

0

0

1

0

1

1

1

1

1

7

70

B

13

M. Rivaldi

1

0

0

0

1

1

1

1

1

1

7

70

B

14

Nur Rieke

1

0

1

1

0

1

1

1

1

1

8

80

B

15

Niken N.

1

0

1

1

0

1

1

1

1

1

8

80

B

16

Nona M.

1

0

0

1

0

1

1

1

1

1

7

70

B

17

Nadya O

1

0

0

1

1

1

1

1

0

1

7

70

B

18

Putri W.

1

0

1

1

0

1

1

1

1

1

8

80

B

19

Shodrih

1

0

1

1

0

1

1

1

1

1

8

80

B

20

Tina J

1

0

1

1

0

1

1

1

1

1

8

80

B

21

Zulfi A.

1

0

1

0

1

1

1

1

1

1

8

80

B

Volume Jawaban

21

3

8

15

9

21

17

21

20

19

 

 

 

Persentase

100

14

38

71

43

100

81

100

95

90

 

 

 

Jumlah

 

1540

 

Rata-rata

73,3

B

Persentase ketercapaian

86

86

 

Keterangan

A = 85 - 100     C = 55 – 69

B = 70 - 84        D =   0 - 54

 

1 = jawaban betul.   0 = jawaban salah. 

Persentase ketercapaian menggunakan rumus: =

 

Gambaran nilai kognitif pertemuan empat juga dapat dilihat pada grafik di bawah ini,

 

Grafik: 4. 4

Visualisasi daya serap kognitif siswa pada pertemuan empat

 

 

3.  Hasil Implementasi Desain Pembelajaran Kesenian Madihin Melalui Pendekatan Inquiry Discovery dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa di SMP Negeri 1 Tembilahan Riau

 

a.      Hasil Implementasi Desain Pembelajaran Pertemuan Satu

Tabel: 4. 26

Rekapitulasi ketercapaian ranah afektif dan kognitif pertemuan satu

Ranah

Total pencapaian (%)

A

B

C

K

Afektif

67.1

17.2

13.1

2.4

Kognitif

49.2

41.3

4.8

0

 

 

 

Hasil penjumlahan persentase pada kategori nilai A dengan kategori nilai B pada aspek afektif adalah 84,3%. Sedangkan pada aspek kognitif jumlah antara perolehan kategori nilai A dengan kategori nilai B adalah 90,5%,  ini menunjukan bahwa pembelajaran pada pertemuan satu dapat dikatakan berhasil baik.

 

 

 

b.   Hasil Implementasi Desain Pembelajaran Pertemuan Dua

Hasil  pembelajaran pada pertemuan ketiga ini, akan dilihat dari segi ranah afektif, psikomotor dan kognitif. Secara umum hasil pencapaian pembelajaran untuk ketiga ranah tersebut diatas, adalah sebagai berikut.

 

Tabel: 4. 27

Sebaran hasil pencapaian pembelajaran pertemuan dua

 

Ranah

Kriteria nilai

A

B

C

D

Afektif

87,3 %

12,7 %

0

0

Psikomotor

66,7

33,3

0

0

Kognitif

5 %

76 %

19 %

0

 

Gambaran dari tabel di atas menggambarkan pada ranah afektif, pencapaian nilai pada kategori amat baik mencapai 87,3%, kategori baik mencapai 12,7%. Pada ranah psikomotor kategori amat baik dengan pencapaian 66,7%, kategori baik 33,3%, dengan jumlah nilai keduanya adalah 100%. Sedangkan pada ranah kognitif, kategori amat baik 5%, sedangkan kategori baik berkisar pada angka pencapaian 76% dan selebihnya pada kategori cukup dengan angka pencapaian 19%. Pembelajaran pertemuan kedua dianggap berhasil dengan kriteria baik.

 

c.    Hasil Implementasi Desain Pembelajaran Pertemuan Tiga

Hasil dari pembelajaran pada pertemuan ketiga ini lebih menitik beratkan pada penilaian secara kelompok. Hasil nilai psikomotor kelompok pada pertemuan empat dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel: 4. 28

Hasil nilai psikomotor kelompok pada pertemuan tiga

Indikator

Ranah Psikomotor

Kelompok

1

Kelompok

2

Kelompok

3

A

B

C

D

A

B

C

D

A

B

C

D

1.     Menerapkan unsur-unsur dinamik dalam kreasi musik

Volume

 

0

0

0

7

0

0

0

0

7

0

0

Nilai

90

0

0

0

95

0

0

0

0

84

0

0

2.       Menerapkan ekspresi dalam bermain kreasi  musik

Volume

7

0

0

0

7

0

0

0

0

7

0

0

Nilai

90

0

0

0

94

0

0

0

0

84

0

0

3.     Sensitivitas menyesuaikan tempo dalam memainkan musik

Volume

7

0

0

0

7

0

0

0

7

0

0

0

Nilai

90

0

0

0

95

0

0

0

85

0

0

0

Total skor

270

284

253

Total nilai kelompok

90

95

 

84,3

 

 

Hasil pembelajaran pertemuan keempat lebih diperbaiki pada siklus kedua yaitu pertemuan lima.

d.   Hasil Implementasi Desain Pembelajaran Pertemuan Empat

 

Untuk aspek kognitif, guru melakukan evaluasi dengan teknik test tulisan, ringkasan soal digambarkan pada tabel berikut. Adapun tingkat ketercapaian hasil pembelajaran pada ranah kognitif dapat dilihat pada tabel berikut,

Tabel: 4. 29

Presentasi daya serap kognitif siswa pada pertemuan empat

 

Keterangan

Kriteria nilai

Jumlah siswa

Total persentase

 

A

B

C

D

Volume Siswa

0

18

3

0

21

100 %

Persentase

0%

86 %

14 %

0 %

 

Maka hasil implementasi pembelajaran pada pertemuan empat dapat dianggap berhasil dengan sangat baik.

Secara umum pembelajaran kesenian madihin melalui pendekatan inquiry discovery di SMPN 1 Tembilahan Riau, memiliki dampak dengan hasil yang optimal, antara lain,

1)        Peningkatan kemampuan siswa dalam menguasai materi pembelajaran,

2)        Pengembangan kemampuan siswa dalam melakukan eksperiment.

3)        Peningkatan kemampuan siswa untuk berpikir kritis, kreatif dan inovatif.

4)        Pengembangan kemampuan memecahkan masalah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar