BAB
IV
TEMUAN
DAN PEMBAHASAN
A.
Temuan Hasil Penelitian
1. Desain
Pembelajaran “Upaya Meningkatkan Keterampilan Menyanyikan Lagu Model dengan Metode Solfegio di Kelas
VIII SMPN 1 Tembilahan”
Pada
bagian ini dipaparkan desain pembelajaran Keterampilan Menyanyikan Lagu Model dengan Metode Solfegio yang diaplikasikan,
desain ini merupakan desain konsep yang bersifat umum, yang akan dijadikan
pedoman dalam menyusun sintaks pembelajaran pada masing-masing pertemuan.
Orientasi Solfegio (pengertian dan contoh kegiatanya) Hasil Pembelajaran menyanyikan lagu model dengan metode solfegio dengan pendekatan
scientific Input: Afektif, Psikomotor dan Kognitif Proses pembelajaran Materi dan media Out put: Afektif, Psikomotor dan
Kognitif Mengamati Menanya Mengumpulkan data Menalar, mengasosiasi Mengomunikasikan
Bagan: 4. 1
Desain konsep pembelajaran
Keterampilan Menyanyikan Lagu Model dengan Metode Solfegio
Keterangan bagan diatas menjelaskan, pada studi awal
merupakan kegiatan orientasi tentang Solfegio (pengertian dan contoh
kegiatanya) diikuti dengan penerapan pembelajaran yang disusun dengan model scientific,
yang merupakan sebagai input. Setelah proses pembelajaran berlangsung,
didapatlah output sebagai hasil pembelajaran.
Sementara untuk setiap tindakan pertemuan diikuti dengan mengikuti siklus Kemmis dalam Arikunto (2010) seperti
yang terlihat pada bagan berikut,
Planning
Siklus1
Observing Reflecting Action
Planning
Reflecting Siklus
2 Action
Observing ?
Bagan: 4. 3
Model
siklus Action Research
(Diadaptasi
dari Kemmis dalam Arikunto.
2010)
a.
Sintaks Pertemuan 1
Sintaks
pertemuan satu disusun secara konseptual yang diharapkan siswa mampu memahami arti dan maksud solfegio serta notasi balok dan tangga
nada, sintaks tersebut dapat dilihat pada
bagan di bawah ini:
Orientasi solfegio dan Tangga nada Mengamati Menanya Mengumpulkan
data Menalar /
mengasosiasi Planning Action Observing Reflecting? Untuk pertemuan 2
Bagan: 4. 4
Sintaks
pertemuan satu
Planning adalah menyusun instrumen dan menyiapkan materi pembelajaran
yang dibutuhkan untuk kegiatan pembelajaran.
Pada kegiatan action diikuti oleh
beberapa tahapan kegiatan, antara lain, pada kegiatan mengamati bentuk-bentuk notasi serta susunan
tangga nada, kegiatan menanya ada kegiatan stimulus dimana siswa bersama guru
saling bertukar pertanyaan untuk dibahas, selanjutnya peserta didik bertanya
jawab atau mencari data dari berbagai sumber, pada kegiatan menalar peserta
didik mencobakan membaca tangga nada. Kegiatan action ini merupakan sintaks
dari model pembelajaran scientific, namun belum melakukan kegiatan akhir
yaitu mengomunikasikan, karena kegiatan awal ini masih tahap latihan.
Tindakan observing
yaitu mengamati jalanya proses pembelajaran pertemuan pertama, sedangkan reflecting yaitu menganalisis hasil,
kekurangan dan kelemahan yang dijumpai untuk memastikan apakah persiapan dan
perbaikan menghadapi pertemuan kedua perlu dilakukan.
b.
Sintaks Pertemuan 2
Adapun
sintaks dari pertemuan kedua,
dapat dilihat pada bagan di bawah ini,
Menyanyikan lagu model dengan metode solfegio siklus 1 Mengamati Menanya Mengumpulkan
data Menalar /
mengasosiasi Planning Action Observing Reflecting? Untuk pertemuan 2 Mengomunikasikan
Bagan: 4. 5
Sintaks
pertemuan dua
Planning yaitu mempersiapkan perangkat atau instrumen
pembelajaran yang dibutuhkan, action
menggambarkan kegiatan sesuai model pembelajaran pendekatan scientific,
yaitu mengamati, menanya, mengumpulkan data, menalar / mengasosiasi serta mengomunikasikan.
Tindakan observing yaitu mengamati
jalanya proses pembelajaran pertemuan kedua, refleksi yaitu menganalisis hasil,
baik berupa kekurangan ataupun kelemahan yang dijumpai.
c.
Sintaks Pertemuan 3
Pertemuan ketiga merupakan kegiatan siklus kedua pada
kategori materi dua. Sintaks kegiatan
pembelajaran pertemuan ketiga
dapat dilihat pada bagan berikut ini:
Menyanyikan lagu model dengan metode solfegio siklus 2 Mengumpulkan
data Menalar /
mengasosiasi Planning Action Observing Reflecting? Untuk pertemuan 2 Mengomunikasikan
Bagan: 4. 5
Sintaks pertemuan ketiga
Bagan di atas sebenarnya lanjutan dari kegiatan yang
tergambar pada bagan pertemuan kedua, sehingga beberapa tahapan model
pembelajaran tidak digunakan lagi. Planning
yaitu mempersiapkan perangkat atau instrumen pembelajaran yang dibutuhkan untuk
kegiatan pertemuan ketiga, action
melanjutkan kegiatan sesuai model pembelajaran pendekatan scientific,
yaitu mengumpulkan data, Menalar / mengasosiasi serta mengomunikasikan, yang
diganti dengan kegiatan menampilkan hasil pemahaman dalam bentuk praktik.
Tindakan observing yaitu mengamati
jalanya proses pembelajaran pertemuan kedua, refleksi yaitu menganalisis hasil,
baik berupa kekurangan ataupun kelemahan yang dijumpai.
2. Implementasi Desain
Pembelajaran “Upaya Meningkatkan Keterampilan Menyanyikan Lagu Model dengan Metode Solfegio di Kelas
VIII SMPN 1 Tembilahan”
a. Implementasi Kategori
Materi 1 (Tangga Nada)
Kategori materi
pembelajaran pada pertemuan 1
adalah tangga nada,
namun sebelumnya peserta didik sudah dibekali pengenalan tentang solfegio, dan
disuguhkan juga contoh praktik solfegio dalam bentuk audio visual. Deskripsi
kegiatan ini meliputi planning (perencanaan), action (tindakan), observing (pengamatan), serta reflecting (refleksi).
Pertemuan 1 Kategori materi pembelajaran
1 Tangga nada
Bagan: 3. 3
Pembagian
pertemuan tahapan materi
1) Pertemuan Satu
a) Planning (Perencanaan)
Dua hari sebelum kegiatan
pertemuan dilakukan, guru mempersiapkan
RPP sebagai pelengkap proses pembelajaran, chart serta gambar mengenai tangga
nada dalam bentuk C mayor. Semua persiapan ditujukan untuk mempermudah
pemahaman peserta didik tentang
tangga nada, khususnys tentang cara membaca yang efektif. Selain itu guru juga
menyediakan kertas-kertas untuk catatan anekdot jika diperlukan. Selanjutnya
guru mendalami sintaks materi pembelajaran untuk pertemuan 1, seperti terlihat
pada di bawah ini.
Orientasi solfegio dan Tangga nada Mengamati Menanya Mengumpulkan data Menalar /
mengasosiasi Action
Bagan: 4. 4
Sintaks
pertemuan satu
Media yang dipersiapkan adalah laptop, infokus,
pengeras suara, alat tulis untuk whiteboard, pelaksanaan
dilakukan hari Selasa, tanggal 8 Oktober 2019. Skenario pembelajaran adalah seperti
yang tergambar pada tabel di bawah ini.
Tabel: 4. 7
Kegiatan
pembelajaran pertemuan satu
Langkah kegiatan |
Metode |
Kegiatan siswa |
Aksi guru |
Alokasi waktu |
Ket. |
awal |
Apersepsi Motivasi |
1.
Mempersiapkan dan membenahi
kelas, menyiapkan diri memulai
pelajaran. 2.
Mendengar arahan guru terkait
kegiatan yang akan dilaksanakan |
1.
Mengecek kebersihan dan kerapian
kelas,dan mengabsensi siswa. 2.
Menerangkan hal-hal yang harus
diperhatikan. |
15 menit |
Cakupan materi: · Literasi · Doa · Ber-nyanyi lagu nasional |
inti |
Mengamati Menanya Megumpulkan data Menalar / mengasosiasi |
· Mengamati
arahan guru tentang solfegio · Mengamati paparan tentang tangga nada. · Mendengar
uraian tentang tugas yang didiskusikan · Menyimpulkan pertanyaan-pertanyaan bersama guru, misal,
gimana cara membaca tangga nada? · Siswa mencari informasi dari berbagai sumber, termasuk
wawancara dengan guru · Siswa mencobakan hasil pengolahan data sesuai dengan
petunjuk yang ada, aplikasinya adalah mencoba membaca tangga nada yang sudah
dibuat guru |
· Menerangkan
materi solfegio · Memaparkan gambar tangga nada · Menampilkan contoh bernyanyi dengan metode solfegio. · Menampung
aspirasi siswa bertanya jawab · Guru mendampingi dan memfasilitasi siswa dalam mencari data · Guru memberikan contoh untuk dilakukan juga oleh siswa. |
80 menit |
Cakupan kegiatan: · Membuat urutan tangga nada · Membaca tangga nada dalam embat bentuk |
akhir |
Mereviu dan Tindak lanjut |
· Melakukan
tindak lanjut atas hasil kegiatan
yang telah dilakukan. |
· Menyimpulkan
materi yang telah dipelajari |
25 menit |
|
b) Action (Tindakan)
(1) Kegiatan Awal
Pada tahap motivasi, guru menanyakan
tentang kesiapan siswa untuk memulai pembelajaran. Selanjutnya
guru menanyakan apakah ada diantara peserta didik yang
pernah
mendengar istilah solfegio. Selanjutnya guru menerangkan tentang solfegio.
(2)
Kegiatan
Inti
Peserta didik mengamati notasi tentang nada, guru juga memainkan tangga nada mayor dan minor,
walaupun pokok permasalahan pembelajaran adalah membahas tangga nada mayor.
Peserta didik juga disuguhkan dengan video tentang praktik membaca tangga nada
dengan tujuan agar peserta didik termotivasi mengajukan pertanyaan, karena
nanti ada session menanya dalam sintaks kegiatan berikutnya.
Dalam session menanya, banyak pertanyaan yang diajukan
bersifat serupa dan hampir sama, sehingga guru perlu menyimpulkan lagi beberapa
pertanyaan tadi sehingga tersusunlah beberapa pertanyaan yang telah mewakili
dari pertanyaan peserta didik tadi. Berikut didapat beberapa pertanyaan yang
dianggap penting yang diajukan peserta didik, diantaranya:
1.
Apakah pengertian tangga nada?
2.
Berapakah banyak jenis tangga nada?
3.
Apakah perbedaan antara tangga nada mayor dengan tangga nada minor?
4.
Bagaimanakah cara membaca tangga nada?
Selanjutnya adalah kegiatan pengumpulan data, dimana pada
kegiatan pembelajaran berjalan, hal yang sullit didapat oleh peserta didik
adalah materi tentang cara membaca tangga nada. Sebagian besar peserta didik
ingin mendapatkan petunjuk dari guru, arahan guru adalah mengajak peserta didik
untuk membayangkan tangga nada sebagai susunan anak tangga yang mengambarkan
letak nada terendah hingga nada tertinggi.
Setelah peserta didik menyimpulkan jawaban dari pertanyaan ke 1, 2 dan
ke 3 dan diperkuat dengan penjelasan guru, guru melanjutkan pemaparan tentang
cara membaca tangga nada.
Pemaparan tangga nada dijelaskan dengan gambar seperti
bagan berikut,
Bagan: 4. 4
Gambaran tangga nada C Mayor
Kaitan antara gambar tangga
disamping kiri dengan notasi sebelah kanan adalah, tangga nada dibaca naik
seperti halnya melangkah menaiki tangga. Jika nada sebelah kanan lebih tinggi
dari nada sebelah kiri, tentu nada sebelah kanan dibaca lebih tinggi pula dari
picth nada sebelah kiri. Jangan sampai dua nada dibaca dengan intonasi yang
sama, berarti menyalahi aturan menaiki tangga. Guru mencobakan membaca tangga
nada tersebut, dan peserta didik diminta untuk mengulanginya. Selanjutnya guru
juga membunyikan tangga nada tersebut dengan suara gitar secara satu persatu,
dan peserta didik menirukan suaranya dengan intonasi yang sama.
Selanjutnya dalam aktivitas
menalar/mengasosiasi, peserta didik disuruh berusaha untuk mencoba dan mereka
bagaimana membaca tiga bentuk notasi latihan tanga nada versi solfegio. Tiga bentuk
notasi latihan dan tugas membaca notasi tangga dalam metoda solfegio dapat
dilihat dalam notasi berikut.
Notasi 1:
Notasi 2:
Notasi 3:
Notasi: 4. 4
Bahan latihan membaca tangga nada
Guru berusaha memfasilitasi
peserta didik jika ada pertanyaan, bahkan jika ada yang meminta guru untuk mencontohkan,
guru juga siap melayani peserta didik, karena daya tankap peserta didik masih
banyak yang lemah dalam hal membaca tangga nada yang divariasikan seperti
contoh notasi diatas.
(3) Kegiatan Akhir
Kegiatan
selanjutnya guru menyimpulkan materi pokok yang baru saja dibahas, didiskusikan dan dicobakan. Peserta didik
diingatkan agar keterampilan membaca tangga ini diulang terus menerus di rumah,
karena minggu depan materi ini akan dikembangkan lagi, yaitu membaca lagu model
dengan teknik solfegio, dalam arti bukan menyanyikan teks lagu seperti biasa.
c) Observing (Pengamatan)
Hasil pengamatan dalam kegiatan
pembelajaran pertama ini, berupa data-data yang diperoleh dari hasil pengamatan.
Implementasi pembelajaran untuk materi kategori 1 tenang
tangga nada dapat dilakukan
secara penuh dan berlangsung dengan baik, tanpa ada kendala-kendala yang mempengaruhi.
d) Reflecting
(Refleksi)
Sebagai hasil refleksi dalam
pertemuan ini, dilakukanlah analisis data yang didapat dari hasil pengamatan
kegiatan pembelajaran pertemuan pertama. Hasil dari keterampilan membaca notasi
dari seluruh peserta didik, dapat dilihat pada tabel berikut,
Tabel: 3. 1
Daftar nama sampel di kelas VIII-2......
No |
Kemampuan
Membaca Tangga Nada |
|||
Nama
Siswa |
Notasi 1 |
Notasi 2 |
Notasi 3 |
|
1 |
Abiyyu Fawaz K |
85 |
85 |
78 |
2 |
Adistya Zahra |
85 |
85 |
78 |
3 |
Chelsy S |
87 |
88 |
80 |
4 |
Dimas Syahpu |
78 |
78 |
78 |
5 |
Diva Khairul R |
78 |
78 |
78 |
6 |
Eliza |
78 |
80 |
80 |
7 |
Fathan As S |
85 |
85 |
78 |
8 |
Hesty Junisa |
84 |
86 |
80 |
9 |
M. Ardian R |
84 |
84 |
78 |
10 |
M. Luthfi Putra |
85 |
86 |
80 |
11 |
M. Yusuf Azyum |
78 |
78 |
78 |
12 |
Mailiza A |
78 |
78 |
78 |
13 |
Maya Sarah |
90 |
88 |
78 |
14 |
Muhammad Rido |
90 |
88 |
78 |
15 |
Naisya Hartio P |
88 |
88 |
84 |
16 |
Natta Cahya M |
78 |
78 |
78 |
17 |
Naufal Dwiki A |
78 |
78 |
78 |
18 |
Nur Aulia Ramadhani |
86 |
88 |
84 |
19 |
Oka Citasesa |
86 |
88 |
88 |
20 |
Okta Rizky Ramadhan |
88 |
88 |
88 |
21 |
Pangkusadewo |
88 |
88 |
88 |
22 |
Putra Ramadn |
88 |
88 |
88 |
23 |
Putri Amanda |
90 |
90 |
88 |
24 |
Riska Zahara |
86 |
86 |
80 |
25 |
Rona Asyyasy |
88 |
88 |
78 |
26 |
Rossyada Adli |
88 |
88 |
78 |
27 |
Suci Ramadhani |
90 |
90 |
88 |
28 |
Tasya Dwi Enda |
90 |
90 |
88 |
29 |
Ulfiah Indah S |
80 |
78 |
78 |
30 |
Uya Asysyura A |
80 |
78 |
78 |
31 |
Widia W |
86 |
86 |
86 |
32 |
Zaid Ibnu C |
88 |
88 |
88 |
Nilai-nilai di atas dapat
disimpulkankan lagi dalam tabel berikut, dimana nilai terendah pada latihan notasi 1 adalah 78 dan nilai
tertinggi adalah 90. Sedangkan pada latihan pada notasi 2 nilai terendah adalah
78 dan nilai tertinggi adalah 90. Selanjutnya pada latihan pada notasi 3 nilai
terendah adalah 78 dan nilai tertinggi adalah 88. Hasil rekapitulasi nilai dari
tabel di atas adalah seperti yang tergambar pada tabel di bawah ini:
Kkkkkkkkkkkk
Kkkkkkkkkkkkk
Tingkat latihan tangga nada |
Jumlah yang memperoleh kriteria nilai tertentu |
% (Persentase Hasil nilai) |
||||||
A |
B |
C |
D |
A |
B |
C |
D |
|
Lat. Notasi 1 |
25 |
7 |
0 |
0 |
78,13 |
21,875 |
0 |
0 |
Lat. Notasi 2 |
24 |
8 |
0 |
0 |
75 |
25 |
0 |
0 |
Lat. Notasi 3 |
16 |
16 |
0 |
0 |
50 |
50 |
0 |
0 |
Keterangan |
Sistem perhitungan yang
digunakan: |
|
A = 80-100/(sangat baik), B = 70-79 (baik), C = 60-69 (cukup), D = 0-59 (kurang) |
|
n= siswa
yang memperoleh kriteria tertentu N= jumlah total
siswa |
Dari rabel di atas dapat disimpulkan bahwa jumlah
perolahan nilai sangat baik lebih banyak terdapat pada session latinan tangga
nada 1, ada kecendrungan pada latihan notasi tangga nada 3 lebih banyak
memperoleh nilai baik dan bahkan terlihat ada kecendrungan penurunan nilai, hal
ini dikarenakan peserta didik merasa kesulitan membaca tangga nada yang lebih
rumit. Memang untuk membaca tangga nada seperti pada notasi 3 di atas butuh
latihan sekitar satu minggu. Akan tetapi latihan ini hanyalah untuk membiasakan
peserta didik agar memahami intonasi dalam membaca tangga nada.
b. Implementasi Kategori Materi Dua (Mengidentifikasi Unsur Musikal dan
Sastra Lagu Kesenian Madihin)
1)
Materi Pembelajaran Pertemuan Dua
Adapun materi pembelajaran pada pertemuan
tiga dapat dilihat pada bagan berikut,
Pertemuan 3 (120 m) Kategori materi dua (mengidentifikasi unsur musikal dan sastra lagu kesenian madihin) Berkreativitas lirik syair
lagu kesenian madihin
Bagan: 4. 10
Desain Materi pembelajaran pertemuan dua
Bagan
diatas menunjukkan kategori pembelajaran ketiga, karena materi pertemuan ketiga
adalah lanjutan dari pertemuan kedua, dengan sub topik difokuskan pada berkreativitas
lirik syair lagu kesenian madihin. Pembelajaran
dilakukan
dengan durasi waktu 120 menit.
2)
Sintaks Pembelajaran
Pertemuan ketiga merupakan kegiatan siklus kedua dari kategori materi
pembelajaran dua. Sedangkan
sintaks dari pembelajaran pertemuan tiga dapat dilihat pada bagan dibawah ini:
Kreasi Generalisasi Berkreativitas
lirik syair lagu kesenian madihin Apresiasi Diskusi
Bagan: 4. 11
Sintaks dari pembelajaran pertemuan dua
Adapun
Langkah-langkah tersebut dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
Tabel: 4. 12
Kegiatan pembelajaran pada pertemuan dua
Langkah kegiatan |
Metode |
Deskripsi kegiatan siswa |
Aksi guru |
Alokasi waktu |
Kegiatan awal |
Apersepsi Motivasi dan orientasi |
1.
Mempersiapkan dan
membenahi kelas, menyiapkan diri untuk
memulai pelajaran. 2.
Mendengar arahan
guru terkait kegiatan yang akan dilaksanakan. 3.
Mengamati
penampilan seniman madihin |
1.
Mengecek
kebersihan dan kerapian kelas, dan mengabsensi siswa. 2.
Menjelaskan aspek
yang harus diamati saat mengamati madihin
|
15 Menit |
Kegiatan inti |
Eksplorasi Elaborasi Konfirmasi |
Apresiasi 3.
Mengamati penyajian madihin
secara langsung. Diskusi 4.
Menggali
ide dalam mencari tema lirik madihin. Kreasi 5.
Membuat lirik syair lagu madihin.
6.
Mendemontrasikan
hasil kerja Generalisasi 7.
Menarik
simpulan |
4.
Menyuruh
siswa mengembangkan lirik syair madihin
yang telah dibuat. 5.
Mencontohkan
cara memainkan kendang pada kelompok |
80 Menit |
Kegiatan akhir |
Mereviu Tindak lanjut |
8.
Menyimak
arahan guru 9.
Sosialisasi
evaluasi formatif 1 |
6.
Mereviu hasil kegiatan
pembelajaran 7.
Melakukan
tindak lanjut atas hasil pembelajaran. |
25 Menit |
3)
Siklus Satu Pada Pertemuan Dua
a)
Planning
Perencanaan pada pertemuan ketiga ini
meliputi perangkat pembelajaran yang dibutuhkan seperti RPP, mempelajari
sintaks pembelajaran yang telah dirancang sebelumnya, lembar observasi kelompok
siswa. Faktor penunjang pada pertemuan ini adalah
ruangan yang representatif, yang tidak mengganggu siswa lain yang sedang
belajar.
b)
Action
Adapun pertemuan ketiga ini, dilaksanakan pada hari Selasa
tanggal 7 April 2016 pada jam 10.25 sampai dengan jam 11.45,
tempat pelaksanaan dilakukan di ruangan serbaguna.
Pembelajaran pada pertemuan ketiga ini adalah berkreativitas lirik syair lagu kesenian madihin. Pembelajaran dilakukan dengan
langkah-langkah sebagai berikut:
(1) Kegiatan Awal
Dalam tahap apersepsi guru kembali memantau kerapian dan
kebersihan kelas, mengecek absensi siswa. Pertemuan kali ini bersifat simulasi karena direkayasa
seolah-olah siswa menghadiri sebuah pertunjukan kesenian madihin yang dilakukan oleh seniman-seniman sendiri.
(2) Kegiatan Inti
Dalam tahap apresiasi siswa mengamati
pertunjukan kesenian madihin yang
dilakukan secara langsung di dalam kelas oleh senimannya, sebelumnya guru
memberikan pengarahan tentang tujuan kegiatan, agar siswa lebih fokus pada
lirik syair lagu madihin sehingga nantinya
siswa dapat membuat lirik lagu madihin
sendiri secara kelompok.
Guru membimbing salah seorang siswa agar bisa meniru
teknik-teknik pukulan dari guru dengan rebana,
Notasi: 4. 1
Notasi pukulan terbang madihin yang dicontohkan guru
Siswa disuruh memainkan pola dasar ketukan pukulan
terbang dengan tepuk tangan yang dilambangkan dengan angka nol, sedangkan motif
ritme terbang dibunyikan dengan vokal seperti yang terdapat pada notasi di
atas. Setelah itu kepada siswa laki-laki pada setiap kelompok disuruh untuk
mencoba mentransformasikan motif di atas dalam bentuk permainan terbang,
Notasi: 4. 2
Notasi pukulan terbang madihin yang dibacakan guru
Dalam fase ber-discovery, siswa disuruh untuk mengembangkan syair yang telah mereka buat
pada pertemuan sebelumnya. Sebagian siswa laki-laki terlihat memanfaatkan rebana yang ada
untuk melatih pola-pola ritme pukulan terbang. Akan tetapi terlihat tidak semua
siswa yang mampu memainkan pola ritme tersebut dengan benar, karena sebelumnya
mereka belum pernah belajar praktik dengan menggunakan instrumen rebana.
Akhirnya guru menyuruh siswa agar siap sedia di tempat masing-masing, sambil
mempersiapkan diri untuk melakukan uji coba. Untuk lebih jelasnya hasil kreasi mereka di atas dapat
dilihat pada tulisan berikut ini,
Illahi…..
Insya Allah…perjumpaan kita……
Akan membawa berkah pada kita semua….
Assalamualaikaum kami ucapkan salam
Buat teman-teman yang ganteng dan rupawan
Kami disini ingin menunjukkan
Suatu pertunjukan madihin
pendidikan
Bagi siswa siswi yang ingin mendengarkan
Madihin kami ini dari
Tembilahan
Jadi inspirasi dalam belajaran
Semogalah kami terkenal kemudian…
Bunganya merah hai bunga sepatu
Sesampai dirumah jangan dimakan dulu
Apabila kita dapat teman yang baru
Temanmu yang lama jangan lupakan dulu
Kalaulah ada hai sumur diladang
Bolehlah ulun akan menumpang mandi
Kalaulah ada umur yang lebih panjang
Bolehlah kita akan bertemu lagi
Apabila kita berjumpa kegagalan
Itu adalah kunci awal kesuksesan
Inilah madihin yang kami sampaikan
Ada kesalahan mohon dimaafkan…..
Photo: 4. 3
Lirik syair madihin
kreasi siswa kelompok dua
Ada perubahan syair yang dilakukan oleh kelompok dua, dengan
alasan mereka lebih percaya diri dengan syair yang baru saja mereka uji
cobakan. Irama lagu yang mereka bawakan sudah terlihat bagus, pola ritme masih terlihat
belum sesuai dengan pola ritme yang semestinya.
Hasil Lirik lagu yang telah dikembangkan oleh kelompok tiga
adalah sebagai berikut:
Afatullah……pasang….
Afatullah……pasang….
Assalamualaikum tuan-tuan
saya ucapkan
Kepada hadirin hadirat sekalian
Saya menyampaikan beberapa pesan
Kepada siswa dan siswa sekalian
Tema madihin ini tentang
pendidikan
Saya harap siswa mau memperhatikan
Di dalam belajar banyak kesalahan
Tapi itu awal kunci keberhasilan
Saya ini tinggal hai di Tembilahan
Guna cari ilmu untuk masa depan
Walaupun disini tinggal bersama teman
Saya tetap senang dan merasa nyaman
Berdasarkan hasil kerja mereka dapat
dilihat bahwa mereka masih kesulitan dalam mencari kata-kata untuk dirangkai
menjadi suatu kalimat, hal ini terlihat lirik syair yang mereka buat cukup
pendek dan lebih sederhana dibandingkan dengan hasil kerja pada kelompok dua.
Selanjutnya kelompok terakhir yang memperlihatkan hasil kerjanya
didepan guru adalah kelompok satu. Permainan
kendang dengan menggunakan instrumen rebana sudah mulai bagus, karena bisa
menyesuaikan tempo dengan nyanyian lirik syair yang dibawakan teman-temanya.
Photo: 4. 4 Lirik syair madihin
kreasi siswa kelompok satu (Dokumentasi Abdul Rumansyah, 2016)
Lirik syair hasil kreasi kelompok satu
dapat dibaca pada tulisan berikut,
Afatullah……pasang….
Afatullah……pasang….
Assalamualaikum kami ucapkan salam
Walaikum salam kami beri jawaban
Kami datang untuk memberi pertunjukan
Agar teman-teman terhibur sekalian
Sekolahan kami baru saja kebakaran
Semua isi kelas menjadi berhamburan
Mugkin ini semua cobaan dari Tuhan
Namun kami tetap untuk belajaran
Mohon kawan-kawan semangat jangan hilang
Karena belajar untuk masa depan
Di Indonesia ada beragam agama
Ada agama Islam ada agama Budha
Setiap agama percaya pada yang ada
Yang Maha Pencipta bagi alam semesta
Jangan sembarangan berbuat di dunia
Hidup didunia syukur nikmat yang ada….
Dalam tahap generalisasi, guru menerangkan bahwa mencari ide dan
tema serta mencurahkanya dalam bentuk tulisan tidaklah mudah. Sehingga guru
menyarankan kepada siswa bahwa syair yang telah dibuat pada pertemuan ini
disimpan dengan baik.
(3) Kegiatan Akhir
Sebagai kegiatan akhir atau penutup
kegiatan pembelajaran, guru mereviu hasil pembelajaran pada pertemuan ketiga,
serta menarik simpulan atas apa yang telah dilakukan oleh siswa pada pertemuan
kedua ini.
c) Observing
Pada kegiatan inti, kegiatan pembelajaran berlangsung dengan
sangat baik, siswa terlihat sangat antusias dan tertarik untuk
mengamati penyajian kesenian madihin
secara langsung. Dalam tahap kreasi tema dan
lirik yang dibuat oleh semua kelompok ternyata banyak mengalami perubahan.
d) Reflecting
Sebagai hasil
pembelajaran pada pertemuan dua ini,
akan dilihat dari segi ranah afektif, psikomotor dan kognitif. Penilaian untuk ranah afektif dan
psikomotor dilakukan sesuai prosedur pada instrumen penilaian siswa yang
terdapat dalam lampiran. Sementara
untuk ranah afektif, penilaian secara kelompok difokuskan pada tiga indikator,
dimana perolehan nilai indikator pada masing-masing
kelompok dapat dilihat pada tabel berikut, yaitu,
Tabel: 4. 13
Hasil nilai afektif kelompok pada pertemuan dua
Indikator Ranah
Afektif |
Nilai
kelompok 1/ yang merespon |
Nilai
kelompok 2/ yang merespon |
Nilai
kelompok 3/ yang merespon |
|||||||||
A |
B |
C |
D |
A |
B |
C |
D |
A |
B |
C |
D |
|
1.
Keseriusan
dalam mengamati penyajian kesenian madihin |
7 |
0 |
0 |
0 |
7 |
0 |
0 |
0 |
7 |
0 |
0 |
0 |
90 |
0 |
0 |
0 |
90 |
0 |
0 |
0 |
90 |
0 |
0 |
0 |
|
2.
Bekerjasama
dalam mengasosiasi lirik madihin
dengan iringan musik sederhana |
5 |
2 |
0 |
0 |
7 |
0 |
0 |
0 |
4 |
3 |
0 |
0 |
88 |
84 |
0 |
0 |
90 |
0 |
0 |
0 |
88 |
84 |
0 |
0 |
|
3.
Keantusiasan
selama mengikuti pembelajaran kesenian madihin |
6 |
1 |
0 |
0 |
7 |
0 |
0 |
0 |
5 |
2 |
0 |
0 |
88 |
84 |
0 |
0 |
88 |
0 |
0 |
0 |
88 |
84 |
0 |
0 |
|
Total skor |
89 |
56 |
90 |
0 |
89 |
0 |
0 |
0 |
89 |
56 |
0 |
0 |
Keterangan
skala nilai tabel diatas adalah : |
|
A = amat baik (85 – 100) B = baik (70 – 84) |
C = cukup (55 – 69) D = kurang (0 – 49) |
Tabel: 4. 14
Hasil nilai psikomotor kelompok pada pertemuan dua
Indikator |
Kelompok |
Kelompok
|
Kelompok |
|||||||||
Ranah
Psikomotor |
1 |
2 |
3 |
|||||||||
|
A |
B |
C |
D |
A |
B |
C |
D |
A |
B |
C |
D |
1. Menyanyikan
lirik madihin dengan irama dan
teknik yang benar |
88 |
0 |
0 |
0 |
92 |
0 |
0 |
0 |
86 |
0 |
0 |
0 |
2. Menyatukan
tempo lirik lagu dengan tempo iringan perkusi |
88 |
0 |
0 |
0 |
90 |
0 |
0 |
0 |
0 |
84 |
0 |
0 |
3. Mengimitasi
pola ritmik pada melodi dengan iringan perkusi madihin |
90 |
0 |
0 |
0 |
90 |
0 |
0 |
0 |
0 |
84 |
0 |
0 |
Total skor |
266 |
272 |
254 |
|||||||||
Nilai |
88,7 |
90 |
84,7 |
Sekanjutnya
bentuk soal untuk penilaian
kognitif dapat dilihat pada tabel dibawah ini,
Tabel: 4. 15
Format jawaban test formatif 1
No |
Bentuk soal |
Ringkasan jawaban |
1 |
Tuliskan jarak
interval tangga nada melodi dalam
lagu madihin |
|
2 |
Jelaskanlah unsur-unsur musik berikut: a.
Irama b.
Harmoni c.
melodi d.
tekstur |
a.
Irama: pengulangan tekanan atau bunyi yang mengalir secara teratur dengan
variasi yang ada. b.
Harmoni: susunan tiga buah nada atau lebih secara vertikal dan dibunyikan
serentak. c.
Melodi: runtunan nada-nada yang membentuk kalimat irama lagu yang bergerak secara horisontal. d.
Tekstur: susunan dan penempatan melodi yang menunjukkan kalimat dalam
lagu |
3 |
Sebutkan empat fungsi kesenian madihin di tengah-tengah masyarakat |
1.
Fungsi ritual keagamaan. 2.
Fungsi hiburan 3.
Alat propaganda pemerintah 4.
Fungsi pertunjukan |
4 |
Jelaskan sruktur pertunjukan dalam kesenian madihin |
1.
Pembuka 2.
Mamasang tabi 3.
Penyampaian isi (manguran) 4.
Penutup |
5 |
Terangkan pengertian
rima |
Persamaan bunyi suku kata pada awal atau
akhir baris dalam satu bait syair atau lirik. |
6 |
Tuliskan tokoh pembawa kesenian madihin di Tembilahan Riau |
Bapak Qandarani |
Sementara hasil perolehan nilai siswa pada
test formatif dapat dilihat pada tabel dibawah ini,
Tabel: 4. 16
Hasil perolehan nilai indikator kognitif siswa pada pertemuan dua
No |
Nama
Siswa |
Item
soal |
Be-tul |
Nilai |
Kri-teria |
|||||
1 |
2 |
3 |
4 |
5 |
6 |
|||||
1 |
Ardiansyah.
S. |
1 |
½ |
½ |
½ |
1 |
1 |
4,5 |
75 |
B |
2 |
Akmal
Aslam |
1 |
½ |
½ |
½ |
1 |
1 |
4,5 |
75 |
B |
3 |
Aber
Kaspandri |
1 |
½ |
½ |
½ |
1 |
1 |
4,5 |
75 |
B |
4 |
Andre
Bagus S |
0 |
0 |
½ |
½ |
1 |
1 |
3 |
50 |
C |
5 |
Dema
Angelika |
1 |
½ |
½ |
½ |
1 |
1 |
3,5 |
58 |
C |
6 |
Gentari
A. P. |
1 |
0 |
1 |
1 |
1 |
1 |
5 |
83 |
B |
7 |
M.
Rifki W. |
0 |
½ |
½ |
½ |
1 |
1 |
3,5 |
58 |
C |
8 |
M.
Ridho |
1 |
½ |
½ |
1 |
1 |
1 |
5 |
83 |
B |
9 |
M.
Akbar M. |
0 |
1 |
½ |
1 |
1 |
1 |
4,5 |
75 |
B |
10 |
M.
Nabil Rizki P |
1 |
1 |
½ |
½ |
1 |
1 |
5 |
83 |
B |
11 |
M.
Sidnan H. |
1 |
½ |
½ |
½ |
1 |
1 |
4,5 |
75 |
B |
12 |
M.
Arjun |
1 |
½ |
½ |
1 |
1 |
1 |
5 |
83 |
B |
13 |
M.
Rivaldi |
0 |
½ |
½ |
½ |
1 |
1 |
3,5 |
58 |
C |
14 |
Nur
Rieke A |
1 |
½ |
½ |
½ |
1 |
1 |
4,5 |
75 |
B |
15 |
Niken
Nadina |
1 |
½ |
1 |
½ |
1 |
1 |
5 |
83 |
B |
16 |
Nona
Marlina |
1 |
½ |
1 |
½ |
1 |
1 |
5 |
83 |
B |
17 |
Nadya
Olva DA |
1 |
½ |
1 |
1 |
1 |
1 |
5,5 |
92 |
A |
18 |
Putri
Widhia R. |
1 |
½ |
½ |
½ |
1 |
1 |
4,5 |
75 |
B |
19 |
Shodrih
Hikmat |
1 |
½ |
½ |
½ |
1 |
1 |
4,5 |
75 |
B |
20 |
Tina
Juniarsih |
1 |
½ |
1 |
½ |
1 |
1 |
5 |
83 |
B |
21 |
Zulfi
Afriani |
1 |
0 |
1 |
1 |
1 |
1 |
5 |
83 |
B |
|
Volume
jawaban |
17 |
10 |
14 |
14 |
21 |
21 |
|
Rata-rata:
74 |
B |
|
Persentase
ketercapaian |
81 |
48 |
67 |
67 |
100 |
100 |
|
Keterangan |
A = 85 - 100 C = 55
– 69 B = 70 - 84 D = 0 - 54 |
1
= jawaban betul. 0 = jawaban salah. ½ = betul setengah |
Persentase ketercapaian
menggunakan rumus: =
Rekapitulasi
hasil persentase ketercapaian siswa, baik dari ranah afektif, psikomotor maupun
kognitif dapat paparkan pada tabel berikut,
Tabel: 4. 17
Rekapitulasi hasil ketercapaian ranah afektif, psikomotor dan kognitif pertemuan dua
Ranah pencapaian |
Persentase
Kriteria nilai (%) |
|||
A |
B |
C |
D |
|
Afektif |
87,3 |
12,7 |
0 |
0 |
Psikomotor |
81 |
19 |
0 |
0 |
Kognitif |
5 |
76 |
19 |
0 |
Berdasarkan hasil rekapitulasi nilai pada
tabel diatas, maka dapat divisualisasikan sebaran nilai dalam bentuk diagram
sebagai berikut,
Grafik: 4. 2
Sebaran rekapitulasi nilai pertemuan dua
c.
Implementasi Kategori Materi 3 (Mengekspresikan Diri Melalui Kesenian Madihin)
1) Materi Pembelajaran Pertemuan Tiga
Pada pertemuan kedua yaitu mengekspresikan diri melalui kesenian madihin, yang terdiri dari dua pertemuan yaitu pertemuan keempat dan
pertemuan kelima. Adapun desain dari kategori materi pembelajaran tiga untuk pertemuan keempat dapat dilihat pada
bagan di bawah ini,
Kategori materi pembelajaran 3 (mengekspresikan diri melalui kesenian madihin) Mengaransir
secara sederhana musik kesenian madihin
Pertemuan 3
Interlocking Pembagian peran dalam bermusik
Bagan: 4. 12
Desain kategori materi pembelajaran tiga untuk pertemuan tiga
2) Sintaks Pembelajaran
Diskusi Mengaransir
secara sederhana musik kesenian madihin Kreasi Verifikasi Generalisasi
Bagan: 4. 13
Sintaks kegiatan pembelajaran pertemuan ketiga
Pada pertemuan keempat ini tahapan
kegiatan pembelajaran terdiri dari diskusi, berkreasi, verifikasi dan
generalisasi. Pada tahap diskusi siswa disuguhi keterangan-keterangan yang mengajak untuk perlunya
mengaransir musik kesenian
madihin. Tahap kreasi adalah kegiatan
siswa secara kelompok untuk membahas, dan melatih teknik interlocking.
Tabel: 4. 18
Kegiatan pembelajaran pertemuan tiga
Langkah kegiatan |
Metode |
Deskripsi kegiatan siswa |
Aksi guru |
Alokasi waktu |
Kegiatan awal |
Apersepsi Motivasi dan orientasi |
1.
Mempersiapkan
kelas, untuk memulai pelajaran. 2.
Mendengar arahan
guru terkait kegiatan yang akan dilaksanakan |
1.
Mengecek
kebersihan, dan mengabsensi
siswa. |
20 menit |
Kegiatan
inti |
Eksplorasi Elaborasi Konfirmasi |
Diskusi 3.
Mendiskusikan
pembagian peranan dalam kelompok 4.
Merencanakan instrumen yang akan
digunakan Kreasi 5.
Mengaransir dan mengolah aspek-aspek musik iringan madihin 6.
Latihan madihin
dengan musik iringan Verifikasi 7.
Menunjukan
hasil uji coba Generalisasi 8.
Menyimpulkan hasil
kegiatan belajar. |
2.
Mencontohkan
pola-pukulan kendang dengan satu atau dua instrumen lain 3.
Membimbing,
memfasilitasi, dan memotivasi siswa dalam berlatih. 4.
Memantau kerja kelompok melihat |
80 menit |
Kegiatan akhir |
Mereviu Tindak lanjut |
9.
Merefleksi
hasil kerja melalui tanya jawab |
5.
Menyimpulkan
aspek musikal yang diimplementasikan selama latihan |
20 menit |
3) Siklus Satu Pada Pertemuan Tiga
a) Planning
Perencanaan
pada pertemuan ketiga menyangkut sintaks pembelajaran dan RPP. Sedangkan yang
berhubungan dengan media pembelajaran yaitu mempersiapkan alat musik yang sudah
dipinjam sebelumnya, yang terdiri dari beberapa marawis, dan satu tamborin,
serta beberapa buah rebana milik sekolah.
b)
Action
Pelaksanaan pembelajaran
pertemuan ketiga diadakan pada hari Sabtu tanggal 11 April 2016. Proses
pembelajaran terdiri dari kegiatan awal, kegiatan inti, dan kegiatan akhir yang
dipaparkan sebagai berikut:
(1)
Kegiatan
Awal
Sebagai motivasi dan orientasi guru menanyakan pernah tidaknya siswa
melakukan kegiatan kreasi musik sebelumnya, serta menanyakan boleh tidaknya
mengkreasikan kesenian madihin, untuk
memancing jawaban dari siswa.
(2) Kegiatan Inti
Pada tahap diskusi guru mencontohkan dan
mendemontrasikan kembali teknik memainkan pola-pola pukulan kendang sebagai langkah memperkaya musik.
Berikut adalah contoh pola ritme yang didemontrasikan guru agar bisa menjadi inspirasi bagi
siswa,
Notasi: 4. 3
Model pola ritme yang didemontrasikan guru
Notasi di atas
dimainkan oleh guru dengan cara bergantian instrumen di hadapan siswa. Untuk
saat ini guru menyuruh siswa untuk mencobakan sendiri mengembangkanya dalam
kelompok. Baris
pertama dari notasi diatas adalah motif kendang yang dimainkan oleh guru,
sedangkan baris kedua yang merupakan pola ritme untuk rebana dimainkan oleh guru dengan
mengganti instrumen.
Sebagai tahap verifikasi, guru menyuruh
siswa agar mempersiapkan diri untuk mendemontrasikan hasil kerja mereka secara
kelompok sebagai salah satu kegiatan untuk membuktikan kemampuan mereka dalam
mengaplikasi kajian-kajian teori dalam kreasi musik. Demontrasi kelompok satu
dilakukan sebanyak dua kali, pada demontrasi pertama siswa belum memainkan
hasil kreasi musik mereka dengan kompak, mereka terlihat masih diliputi
perasaan ragu dan tidak percaya diri.
Selanjutnya
demontrasi kedua dilakukan oleh kelompok tiga, dimana kelompok tiga melakukan
demontrasi sebanyak tiga kali, yang diselingi oleh latihan di bawah bimbingan
guru. Demontrasi pertama terlihat penampilan mereka masih sangat kacau. Guru
melatih siswa yang berperan dalam memainkan tamborin dan marawis serta pelaku
yang memainkan rebana sebagai pengisi pukulan terbang.
Demontrasi ketiga
dilakukan oleh kelompok dua sebanyak dua kali, diselingi dengan latihan dibawah
bimbingan guru. Demontrasi pertama mereka masih terlihat kaku, walaupun
kemampuan mereka masih sebatas pada struktur pokok lagu saja, masih belum
terdapat sentuhan arransemen dalam musik mereka.
(3) Kegiatan Akhir
Dalam kegiatan penutup
guru menyampaikan pentingnya kebersamaan, keseriusan, kemauan dan kedisiplinan dalam berkreasi musik
secara kelompok. Guru juga menerangkan bahwa dalam hal-hal kegiatan seperti inilah jiwa sosial siswa
dilatih untuk lebih memahami dan peduli dengan sesama mereka.
c)
Observing
Sebagai hasil pengamatan,
terlihat semua siswa dari semua kelompok belum mampu mengkondisikan
keterampilan yang berupa memainkan alat musik sambil bernyanyi. Sehingga antara pemain instrumen
dengan pembawa lirik lagu terpaksa dipisah.
d)
Reflecting
Hasil dari pembelajaran pada pertemuan ketiga ini lebih menitik beratkan pada penilaian secara kelompok. Aspek penilaian afektif yang terdiri dari
tiga indikator, hasil sebaran nilainya dapat dilihat pada tabel yang ada dibawah
ini:
Tabel: 4. 19
Hasil nilai afektif kelompok pada pertemuan tiga
Indikator Ranah
Afektif |
Kelompok 1 |
Kelompok 2 |
Kelompok 3 |
||||||||||
A |
B |
C |
D |
A |
B |
C |
D |
A |
B |
C |
D |
||
1.
Aktif menggali ide dalam kerja kelompok |
Volume |
7 |
0 |
0 |
0 |
7 |
0 |
0 |
0 |
5 |
2 |
0 |
0 |
Nilai |
90 |
0 |
0 |
0 |
95 |
0 |
0 |
0 |
90 |
84 |
0 |
0 |
|
2.
Keseriusan memanfaatkan waktu selama pembelajaran madihin berlangsung |
Volume |
7 |
0 |
0 |
0 |
7 |
0 |
0 |
0 |
7 |
0 |
0 |
0 |
Nilai |
90 |
0 |
0 |
0 |
94 |
0 |
0 |
0 |
88 |
0 |
0 |
0 |
|
3.
Keantusiasan bereksplorasi selama pembelajaran madihin berlangsung |
Volume |
7 |
0 |
0 |
0 |
7 |
0 |
0 |
0 |
0 |
7 |
0 |
0 |
Nilai |
90 |
0 |
0 |
0 |
94 |
0 |
0 |
0 |
0 |
84 |
0 |
0 |
|
Total
skor |
270 |
283 |
259 |
||||||||||
Total nilai |
90 |
94,3 |
86,3 |
|
|
|
|
Penilaian pada ranah psikomotor, dilakukan secara
kelompok, karena dalam kreasi musik masing-masing siswa memiliki peran yang
berbeda. Ada yang berperan memainkan perkusi namun juga ada yang hanya berperan
membawakan lirik syair. Untuk penilaian psikomotor, indikator penilaiannya juga
dapat dilihat pada tabel dibawah ini:
Tabel: 4. 20
Hasil nilai psikomotor kelompok pada
pertemuan tiga
Indikator Ranah
Psikomotor |
Kelompok 1 |
Kelompok 2 |
Kelompok 3 |
||||||||||
A |
B |
C |
D |
A |
B |
C |
D |
A |
B |
C |
D |
||
1.
Menerapkan unsur-unsur dinamik dalam kreasi musik |
Volume |
7 |
0 |
0 |
0 |
7 |
0 |
0 |
0 |
0 |
7 |
0 |
0 |
Nilai |
90 |
0 |
0 |
0 |
95 |
0 |
0 |
0 |
0 |
84 |
0 |
0 |
|
2.
Menerapkan ekspresi dalam bermain kreasi
musik madihin secara
kelompok |
Volume |
7 |
0 |
0 |
0 |
7 |
0 |
0 |
0 |
0 |
7 |
0 |
0 |
Nilai |
90 |
0 |
0 |
0 |
94 |
0 |
0 |
0 |
0 |
84 |
0 |
0 |
|
3.
Sensitivitas kelompok menyesuaikan tempo dalam memainkan musik madihin |
Volume |
7 |
0 |
0 |
0 |
7 |
0 |
0 |
0 |
7 |
0 |
0 |
0 |
Nilai |
90 |
0 |
0 |
0 |
95 |
0 |
0 |
0 |
85 |
0 |
0 |
0 |
|
Total
skor |
270 |
284 |
253 |
||||||||||
Total nilai |
90 |
95 |
84,3 |
Deskripsi dari isi tabel di atas menerangkan, bahwa pada
indikator satu sebanyak tujuh orang memperoleh nilai 90, kelompok dua sebanyak
tujuh orang memperolah nilai 95. Pada indikator dua, kelompok satu memperoleh
nilai 90, sedangkan kelompok dua memperoleh nilai 94. Kelompok tiga hanya memperoleh
nilai 84,. Pada indikator tiga, kelompok satu memperoleh nilai 90, sedangkan
kelompok dua 95. Pada kelompok tiga 84,3. Sebaran nilai dari tabel di atas
dapat dilihat visualisasinya pada grafik berikut:
Grafik: 4. 3
Sebaran nilai psikomotor secara kelompok
pada pertemuan tiga
Dari segi media, kekurangan pada pembelajaran empat terlihat pada
instrumen, yang belum memotivasi siswa, walaupun instrumen sudah cukup banyak.
d.
Implementasi Kategori Materi Mengekspresikan Diri Melalui Kesenian Madihin
Tahap Dua
1)
Materi Pembelajaran Pertemuan Empat
Adapun desain kategori pembelajaran tiga untuk pertemuan kelima dapat dilihat pada
bagan di bawah ini,
Kategori Materi pembelajaran
3 (mengekspresikan diri melalui
kesenian madihin)
Mengimitasi musik kesenian madihin kesenian
madihin Pertemuan 4
Bagan: 4. 14
Desain kategori materi pembelajaran tiga untuk pertemuan Empat
2) Sintaks Pembelajaran
Diskusi Mengimitasi musik kesenian madihin kesenian
madihin Problem solving Generalisasi Performance
Bagan: 4. 15
Sintaks pembelajaran pertemuan empat
Pada pertemuan kelima ini tahapan
kegiatan pembelajaran terdiri dari diskusi, problem
solving,
generalisasi dan performance.
Tabel: 4. 21
Kegiatan
pembelajaran pertemuan empat
Langkah kegiatan |
Metode |
Deskripsi kegiatan siswa |
Aksi guru |
Alokasi waktu |
Kegiatan awal |
Apersepsi Motivasi dan orientasi |
1.
Mempersiapkan dan
membenahi kelas, 2.
Mendengar arahan
guru terkait kegiatan yang akan dilaksanakan |
1.
Mengecek
kebersihan dan kerapian kelas, 2.
Menanyakan kendala
apa yang dihadapi dalam latihan |
20 menit |
Kegiatan
inti |
Eksplorasi Elaborasi Konfirmasi |
Diskusi 3.
Latihan menyesuaikan lagu madihin dengan musik iringan Problem solving 4.
Mencari jalan
keluar atas permasalahan kelompok 5.
Melakukan uji coba
atas hasil yang telah dicapai 6.
Menunjukan
hasil karya yang sudah dimodifikasi. Generalisasi 7.
Menyimpulkan hasil
belajar yang didapat. |
3.
Menstimulus
siswa dengan mencontohkan pembagian
pola-pukulan kendang 4.
Membimbing,
memfasilitasi, dan memotivasi siswa dalam berlatih 5.
Menampung aspirasi
siswa dalam problem solving |
80 menit |
Kegiatan akhir |
Mereviu Tindak lanjut |
8.
Gladi
resik 9.
Merefleksi
hasil kerja 10. performance. |
6.
menyimpulkan
materi pembelajaran |
20 menit |
3) Siklus Dua Pada Pertemuan Empat
a) Planning
Perencanaan
pada pertemuan keempat menyangkut sintaks pembelajaran dan RPP. Sedangkan yang
berhubungan dengan media pembelajaran yaitu mempersiapkan alat musik yang sudah
dipinjam sebelumnya, yang terdiri dari satu kendang melayu, beberapa marawis,
dan satu tamborin, serta beberapa buah rebana milik sekolah.
b)
Action
Pelaksanaan pembelajaran
pertemuan keempat diadakan pada hari Jumat, tanggal 17 April 2016. Kegiatan inti
berlangsung di teras mushalla, dan Gladi
Resik yang diikuti kegiatan penutup berlangsung di ruangan pustaka.
(1)
Kegiatan Awal
Karena usai
pembelajaran ini akan dilakukan gladi
resik sebagai persiapan untuk menuju puncak kegiatan yang membutuhkan
tanggung jawab yang tinggi, yaitu kegiatan performance.
(2) Kegiatan Inti
Sebelum kerja kelompok
dimulai, sebagai stimulus guru melakukan rekayasa dengan mencontohkan dan
mendemontrasikan kembali teknik interlocking atau pembagian peran dalam bermain musik
kelompok, yang pada
pertemuan keempat tidak dilakukan karena memberi kesempatan kepada siswa untuk
ber-inquiry.
Guru mulai
merekayasa dan mendemontrasikan teknik membagi permainan pola-pola dasar
ketukan kendang melalui kolaborasi dengan beberapa orang siswa. Guru memainkan
pola-pola dasar pukulan terbang sendiri, kemudian menyuruh siswa untuk meniru
salah satu pola, dimana poda ritme yang ditiru tersebut nantinya akan
dikosongkan oleh guru dalam permainan terbang, karena harus dimainkan oleh
siswa. Berikut
adalah contoh interlocking yang paling sederhana
yang
didemontrasikan guru, yaitu memecah pola pukulan terbang,
Notasi: 4. 4
Contoh interlocking
sederhana yang didemontrasikan guru
Guru juga mencontohkan
dengan beberapa orang siswa tentang bagaimana membuat motif-motif pukulan
kendang sebagai musik pembuka, atau sebagai musik tengah. Siswa dianjurkan
untuk berusaha bagaimana agar musik tidak terkesan monoton. Setelah itu guru
mempersilahkan siswa untuk untuk berlatih, mendiskusikan dan tidak mengganggu kelompok lain. Guru menyuruh
siswa agar mempersiapkan diri untuk menampilkan karya mereka dalam gladi resik sebagai salah satu usaha
mereka untuk membuktikan akan kemampuan mereka.
(3) Kegiatan Akhir
Dalam kegiatan penutup
guru menyampaikan pentingnya kebersamaan, keseriusan, kemauan dan disiplin
dalam berkreasi musik secara kelompok. Kemudian guru juga menyampaikan, bahwa
membuat musik tidak semudah membalikkan telapak tangan, berkreativitas musik
membutuhkan kerja keras dan latihan yang continue.
(4) Performance
Satu hari setelah
pertemuan keempat, bertepatan dengan hari Sabtu, tanggal 11 April 2016, jam 10.10 sampai dengan
12.00, performance dilaksanakan di ruangan pustaka dengan memakai jam kegiatan
pengembangan diri.
Penampilan
pertama adalah kelompok satu, performance
kelompok satu terlihat bagus, dimana antara musik dengan lirik lagu pada saat
gladi belum begitu menyatu, akan tetapi pada saat performance, mereka mampu menunjukan kekompakan, menyatukan lirik
vokal dengan musik sesuai kemampuan mereka.
Transkrip: Abdul Rumansyah
Dan seterusnya.....
Partitur: 4. 1
Partitur madihin hasil kreasi kelompok satu
(Dokumentasi Abdul Rumansyah, 2016)
Performance kedua adalah
persembahan dari kelompok dua, pada giliran penampilanya kelompok dua juga
dapat menampilkan kreasi musiknya dengan baik, lirik lagu yang mereka bawakan
terlihat lebih menyatu dengan musik iringan. Mereka juga mampu menunjukan
kekompakan dan kebersamaan dalam bermain musik secara kelompok.
Dan
seterusnya...
Partitur: 4. 2
Partitur madihin hasil kreasi kelompok dua
Setelah
kelompok dua selesai performance, kelompok tiga juga dapat menampilkan kreasi musiknya dengan baik.
Sikap mereka terhadap kegiatan pembelajaran yang berlangsung disambut dengan
sangat baik, walaupun selama latihan, kelompok tiga terlihat kurang solid.
Kreasi Madihin Kelompok 3
|
Dan
seterusnya...
Partitur: 4. 3
Partitur madihin hasil kreasi kelompok tiga
(Dokumentasi Abdul Rumansyah, 2015)
Setelah kelompok tiga selesai performance, semua siswa yang
menyaksikan diminta untuk memberikan penghargaan dengan memberikan tepuk
tangan. Setelah itu guru menyuruh siswa untuk duduk dengan tertib, dengan
tujuan untuk mendengarkan arahan, tindak lanjut dan apresiasi dari guru.
d) Observing
Sebagai hasil pengamatan,
terlihat semua siswa dari semua kelompok belum mampu mengkondisikan
keterampilan yang berupa memainkan alat musik sambil bernyanyi. Sehingga antara
pemain instrumen dengan pembawa lirik lagu terpaksa dipisah.
e)
Reflecting
Sebagai refleksi dari pertemuan empat, berdasarkan pengamatan yang dilakukan selama pembelajaran
berlangsung, terlihat siswa secara kelompok mampu menunjukan keantusiasan dan
kekompakan mereka dalam bermain musik.
Performance yang telah dilaksanakan siswa sebagai
suatu bentuk penemuan dalam ber-
discovery, dimana pada sebelum performance
siswa sudah berhasil distimulus dengan demontrasi yang pernah diberikan guru,
yaitu merekayasa permainan kendang menjadi sebuah arransemen sederhana. Hasil pembelajaran pertemuan kelima menitik beratkan pada
afektif dan psikomotor, penilaian afektif dapat dilihat pada
tabel yang ada dibawah ini,
Tabel: 4. 22
Hasil nilai afektif kelompok pada pertemuan empat
Indikator Ranah
Afektif |
Kelompok 1 |
Kelompok 2 |
Kelompok 3 |
|||||||||
A |
B |
C |
D |
A |
B |
C |
D |
A |
B |
C |
D |
|
1.
Kekompakan
menyajikan musik secara kelompok |
86 |
0 |
0 |
0 |
96 |
0 |
0 |
0 |
90 |
0 |
0 |
0 |
2.
Keseriusan
menampilkan musik dalam kebersamaan |
0 |
84 |
0 |
0 |
96 |
0 |
0 |
0 |
0 |
82 |
0 |
0 |
3.
Sensitivitas
rasa musikal dalam bermain madihin secara
kelompok |
88 |
0 |
0 |
0 |
95 |
0 |
0 |
0 |
88 |
0 |
0 |
0 |
Total
skor |
254 |
287 |
260 |
|||||||||
Nilai |
85 |
96 |
87 |
Pada ranah
psikomotor, penilaian kelompok juga
difokuskan pada tiga indicator. Penilaian
kelompok pada ranah psikomotor dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Tabel: 4. 23
Hasil nilai psikomotor kelompok pada pertemuan empat
Indikator |
Kelompok
|
Kelompok
|
Kelompok |
|||||||||
Ranah
Psikomotor |
1 |
2 |
3 |
|||||||||
|
A |
B |
C |
D |
A |
B |
C |
D |
A |
B |
C |
D |
1. Kemampuan
mengimitasi dan menyajikan kesenian madihin
secara kelompok |
90 |
0 |
0 |
0 |
98 |
0 |
0 |
0 |
90 |
0 |
0 |
0 |
2. Kreativitas
dalam pengembangan musik kelompok |
90 |
0 |
0 |
0 |
98 |
0 |
0 |
0 |
0 |
84 |
0 |
0 |
3. Penerapan
dinamik dalam menampilkan musik kelompok |
90 |
0 |
0 |
0 |
98 |
0 |
0 |
0 |
90 |
0 |
0 |
0 |
Total skor |
270 |
294 |
264 |
|||||||||
Nilai |
90 |
98 |
88 |
Sedangkan untuk aspek kognitif, guru melakukan evaluasi
dengan teknik test tulisan dengan soal yang mengacu pada lima indikator
kognitif, yaitu aspek pengetahuan, analisis, sintesis, aplikasi, dan
klasifikasi. Adapun kisi-kisi soal adalah seperti yang terdapat pada tabel berikut
ini.
Tabel: 4. 24
Kisi-kisi soal formatif pertemuan empat
Teknik test |
Aspek |
No soal |
Kisi-kisi bentuk soal |
Objektif |
Pengetahuan |
1 |
Nama bentuk lagu berdasarkan
sifat kalimat tanya kalimat jawab |
Evaluasi |
2 |
Karakteristik penampilan madihin dari aspek musikal |
|
Evaluasi |
3 |
Karakteristik penampilan madihin dari aspek sastra |
|
Pengetahuan |
4 |
Berapa jumlah tema dalam satu
bait syair madihin |
|
Aplikasi |
5 |
Keterampilan apakah yang harus
dimiliki pamadihin |
|
Essay |
Pengetahuan |
6 |
Jelaskan karakteristik lirik
syair madihin |
Analisis |
7 |
Terangkan pengertian motif
dalam musik madihin |
|
Sintesis |
8 |
Pengertian simetris dan non
simetris dalam musik |
|
Evaluasi |
9 |
Tema-tema yang sering diangkat
dalam penyajian madihin |
|
Pengetahuan |
10 |
Sebutkan daerah asal kesenian madihin |
Adapun tingkat ketercapaian hasil kognitif dapat
dilihat pada tabel berikut,
Tabel: 4. 25
Hasil
perolehan nilai indikator kognitif siswa pada pertemuan empat
No |
Nama Siswa |
Item soal |
Be-tul |
Ni-lai |
Kri teria |
|||||||||
1 |
2 |
3 |
4 |
5 |
6 |
7 |
8 |
9 |
10 |
|||||
1 |
Ardian-syah |
1 |
0 |
0 |
1 |
1 |
1 |
0 |
1 |
1 |
1 |
7 |
70 |
B |
2 |
Akmal A |
1 |
0 |
1 |
1 |
1 |
1 |
1 |
1 |
1 |
0 |
8 |
80 |
B |
3 |
Aber K. |
1 |
0 |
0 |
1 |
0 |
1 |
1 |
1 |
1 |
1 |
7 |
70 |
B |
4 |
Andre B |
1 |
0 |
0 |
0 |
1 |
1 |
0 |
1 |
1 |
1 |
6 |
60 |
C |
5 |
Dema A. |
1 |
0 |
1 |
0 |
0 |
1 |
1 |
1 |
1 |
1 |
7 |
70 |
B |
6 |
Gentari |
1 |
1 |
0 |
1 |
1 |
1 |
1 |
1 |
1 |
0 |
8 |
80 |
B |
7 |
M. Rifki |
1 |
1 |
0 |
1 |
0 |
1 |
1 |
1 |
1 |
1 |
8 |
80 |
B |
8 |
M. Ridho |
1 |
1 |
0 |
1 |
1 |
1 |
0 |
1 |
1 |
1 |
8 |
80 |
B |
9 |
M. Akbar |
1 |
0 |
0 |
1 |
0 |
1 |
1 |
1 |
1 |
1 |
7 |
70 |
B |
10 |
M. Nabil |
1 |
0 |
0 |
0 |
0 |
1 |
1 |
1 |
1 |
1 |
6 |
60 |
C |
11 |
M. Sidnan |
1 |
0 |
0 |
0 |
1 |
1 |
0 |
1 |
1 |
1 |
6 |
60 |
C |
12 |
M. Arjun |
1 |
0 |
0 |
1 |
0 |
1 |
1 |
1 |
1 |
1 |
7 |
70 |
B |
13 |
M. Rivaldi |
1 |
0 |
0 |
0 |
1 |
1 |
1 |
1 |
1 |
1 |
7 |
70 |
B |
14 |
Nur Rieke |
1 |
0 |
1 |
1 |
0 |
1 |
1 |
1 |
1 |
1 |
8 |
80 |
B |
15 |
Niken N. |
1 |
0 |
1 |
1 |
0 |
1 |
1 |
1 |
1 |
1 |
8 |
80 |
B |
16 |
Nona M. |
1 |
0 |
0 |
1 |
0 |
1 |
1 |
1 |
1 |
1 |
7 |
70 |
B |
17 |
Nadya O |
1 |
0 |
0 |
1 |
1 |
1 |
1 |
1 |
0 |
1 |
7 |
70 |
B |
18 |
Putri W. |
1 |
0 |
1 |
1 |
0 |
1 |
1 |
1 |
1 |
1 |
8 |
80 |
B |
19 |
Shodrih |
1 |
0 |
1 |
1 |
0 |
1 |
1 |
1 |
1 |
1 |
8 |
80 |
B |
20 |
Tina J |
1 |
0 |
1 |
1 |
0 |
1 |
1 |
1 |
1 |
1 |
8 |
80 |
B |
21 |
Zulfi A. |
1 |
0 |
1 |
0 |
1 |
1 |
1 |
1 |
1 |
1 |
8 |
80 |
B |
Volume Jawaban |
21 |
3 |
8 |
15 |
9 |
21 |
17 |
21 |
20 |
19 |
|
|
|
|
Persentase |
100 |
14 |
38 |
71 |
43 |
100 |
81 |
100 |
95 |
90 |
|
|
|
|
Jumlah |
|
1540 |
|
|||||||||||
Rata-rata |
73,3 |
B |
||||||||||||
Persentase ketercapaian |
86 |
86 |
Keterangan |
A
= 85 - 100 C = 55 – 69 B
= 70 - 84 D = 0 - 54 |
1 = jawaban
betul. 0 = jawaban salah. |
Persentase ketercapaian menggunakan
rumus: =
Gambaran nilai kognitif pertemuan empat juga dapat dilihat pada grafik di bawah ini,
Grafik: 4. 4
Visualisasi daya
serap kognitif siswa pada pertemuan empat
3. Hasil
Implementasi Desain Pembelajaran Kesenian Madihin
Melalui Pendekatan Inquiry Discovery dalam Meningkatkan Hasil
Belajar Siswa di
SMP Negeri 1 Tembilahan Riau
a. Hasil Implementasi Desain Pembelajaran Pertemuan
Satu
Tabel: 4. 26
Rekapitulasi
ketercapaian ranah afektif dan kognitif pertemuan satu
Ranah |
Total pencapaian (%) |
|||
A |
B |
C |
K |
|
Afektif |
67.1 |
17.2 |
13.1 |
2.4 |
Kognitif |
49.2 |
41.3 |
4.8 |
0 |
|
|
|
|
Hasil penjumlahan persentase pada kategori nilai A
dengan kategori nilai B pada aspek afektif adalah 84,3%. Sedangkan pada aspek
kognitif jumlah antara perolehan kategori nilai A dengan kategori nilai B
adalah 90,5%, ini menunjukan bahwa
pembelajaran pada pertemuan satu dapat dikatakan berhasil baik.
b. Hasil
Implementasi Desain Pembelajaran Pertemuan Dua
Hasil pembelajaran pada pertemuan ketiga ini, akan
dilihat dari segi ranah afektif, psikomotor dan kognitif. Secara umum hasil pencapaian
pembelajaran untuk ketiga ranah tersebut diatas, adalah sebagai berikut.
Tabel: 4. 27
Sebaran hasil
pencapaian pembelajaran pertemuan dua
Ranah |
Kriteria
nilai |
|||
A |
B |
C |
D |
|
Afektif |
87,3 % |
12,7 % |
0 |
0 |
Psikomotor |
66,7 |
33,3 |
0 |
0 |
Kognitif |
5 % |
76 % |
19 % |
0 |
Gambaran dari tabel di
atas menggambarkan pada ranah afektif, pencapaian nilai pada kategori amat baik
mencapai 87,3%, kategori baik mencapai 12,7%. Pada
ranah psikomotor kategori amat baik dengan pencapaian 66,7%, kategori baik
33,3%, dengan jumlah nilai keduanya adalah 100%. Sedangkan pada ranah kognitif,
kategori amat baik 5%, sedangkan kategori baik berkisar pada angka pencapaian
76% dan selebihnya pada kategori cukup dengan angka pencapaian 19%. Pembelajaran pertemuan kedua dianggap berhasil dengan kriteria baik.
c. Hasil
Implementasi Desain Pembelajaran Pertemuan Tiga
Hasil dari pembelajaran
pada pertemuan ketiga
ini lebih menitik beratkan pada penilaian secara kelompok. Hasil nilai
psikomotor kelompok pada pertemuan empat
dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel: 4. 28
Hasil
nilai psikomotor kelompok pada pertemuan tiga
Indikator Ranah
Psikomotor |
Kelompok 1 |
Kelompok 2 |
Kelompok 3 |
||||||||||
A |
B |
C |
D |
A |
B |
C |
D |
A |
B |
C |
D |
||
1.
Menerapkan
unsur-unsur dinamik dalam kreasi musik |
Volume |
|
0 |
0 |
0 |
7 |
0 |
0 |
0 |
0 |
7 |
0 |
0 |
Nilai |
90 |
0 |
0 |
0 |
95 |
0 |
0 |
0 |
0 |
84 |
0 |
0 |
|
2.
Menerapkan
ekspresi dalam bermain kreasi musik |
Volume |
7 |
0 |
0 |
0 |
7 |
0 |
0 |
0 |
0 |
7 |
0 |
0 |
Nilai |
90 |
0 |
0 |
0 |
94 |
0 |
0 |
0 |
0 |
84 |
0 |
0 |
|
3.
Sensitivitas
menyesuaikan tempo dalam memainkan musik |
Volume |
7 |
0 |
0 |
0 |
7 |
0 |
0 |
0 |
7 |
0 |
0 |
0 |
Nilai |
90 |
0 |
0 |
0 |
95 |
0 |
0 |
0 |
85 |
0 |
0 |
0 |
|
Total skor |
270 |
284 |
253 |
||||||||||
Total nilai kelompok |
90 |
95 |
84,3 |
Hasil
pembelajaran pertemuan keempat lebih diperbaiki pada siklus kedua yaitu
pertemuan lima.
d. Hasil
Implementasi Desain Pembelajaran Pertemuan Empat
Untuk aspek kognitif,
guru melakukan evaluasi dengan teknik test tulisan, ringkasan
soal digambarkan pada tabel berikut. Adapun
tingkat ketercapaian hasil pembelajaran pada ranah kognitif dapat dilihat pada
tabel berikut,
Tabel: 4. 29
Presentasi
daya serap kognitif siswa pada pertemuan empat
Keterangan |
Kriteria nilai |
Jumlah siswa |
Total persentase |
|||
|
A |
B |
C |
D |
||
Volume
Siswa |
0 |
18 |
3 |
0 |
21 |
100
% |
Persentase |
0% |
86 % |
14
% |
0 % |
Maka hasil implementasi pembelajaran
pada pertemuan empat
dapat dianggap berhasil dengan sangat baik.
Secara umum pembelajaran kesenian madihin melalui pendekatan inquiry discovery
di SMPN 1 Tembilahan Riau, memiliki
dampak dengan hasil yang optimal, antara lain,
1)
Peningkatan kemampuan siswa dalam menguasai materi pembelajaran,
2)
Pengembangan kemampuan siswa dalam melakukan eksperiment.
3)
Peningkatan kemampuan siswa untuk berpikir kritis, kreatif dan inovatif.
4)
Pengembangan kemampuan memecahkan masalah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar